Mohon tunggu...
Vethria Rahmi
Vethria Rahmi Mohon Tunggu... Penulis - Pranata Humas Ahli Muda Kanwil Kemenag Riau

Thalabul Ilmi yang tak berhenti belajar

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Redupnya Budaya Euforia, Munajat Ramadan 2020 Bersinar

27 April 2020   23:02 Diperbarui: 27 April 2020   23:30 138
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tiada peristiwa yang luput dari sorotan (petunjuk) Allah dalam Al-Qur'an. Bahkan sehelai daun yang jatuh saja, atas ketentuan Ilmu Allah (Al-An'aam: 59). Apalagi jatuhnya ratusan ribu korban nyawa di seluruh dunia akibat Covid-19. Tak terkecuali penyebab kematian terbesar di dunia setiap harinya yang disebabkan penyakit kardiovaskular dan diabetes. Begitulah  hakekat Allah biarkan ujian seleksi alamiah berlangsung. Dengan depopulasi global, Allah mengujicoba siapakah gerangan diantara manusia yang menjadikan tindakan jitu sebagai tujuan (QS 67:2).    


Tindakan Jitu di Bulan Ramadan 2020

dokpri
dokpri
Ramadan sebagai syahr Al-Qur'an (bulan turunnya Al-Qur'an), maka tindakan jitunya yaitu internalisasi spirit Al-Qur'an digalakkan dengan mempelajari kosa kata al-Qur'an dan variasi bentuk kata dan akar katanya serta maknanya. Inilah hakekat lailatul Al-Qur'an atau lailatul Qadr. Ya Al-Quran itu sebagai al-Qadr. Dalam arti Al-Quran itu sebagai satu kadar (ketentuan) atau rancangan nilai-nilai hidup yang telah ditentukan Allah untuk manusia. 

Apa ketentuannya?. Siapa yang benar-benar bersyukur dan bersabar pasti akan memenangkan perjuangan melawan nafsu selama Ramadan. Sebaliknya siapa yang mengingkari dan gegabah dalam hidup pasti akan celaka. Begitulah hukum kausalitas pasti dari (kadar) Allah.

Kemudian bisa dilanjutkan memahami konteks dibalik teks Al-Qur'an. Melalui penelusuran data sejarah yang valid sesuai Al-Qur'an bisa diharapkan kita menemukan benang merah prinsip perulangan sejarah. Jangan mengikuti sesuatu tanpa ilmu (Al-Qur'an). Karena tindakan asal mengikuti itu akan dimintai pertanggungjawaban (QS 17:36)

Dengan ilmu yang sah dan meyakinkan, berharap  Shiyam Ramadan sebagai latihan ketabahan Iman. Latihan menahan lapar dan haus serta emosi. Evaluasi apakah dengan latihan Shiyam itu, Iman kita masih membara dan sabar untuk berjuang hadapi setiap hambatan?. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun