Mohon tunggu...
Abdi Galih Firmansyah
Abdi Galih Firmansyah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Sastra Indonesia Universitas Negeri Malang

Menebar benih kebaikan, menyemai bunga peradaban, panen kebahagiaan.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Kisah Harun Ar-Rasyid dan Si Badui yang Absurd

23 Januari 2023   23:04 Diperbarui: 29 Januari 2024   13:07 1169
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
diambil dari: maxresdefault.jpg (1280720) (ytimg.com) 

Diceritakan pada zaman dahulu, suatu ketika Harun-Ar-rasyid ingin bertawaf secara intim tanpa ada seorang pun yang dibolehkan tawaf bersamaan dengannya, anak buah diperintahkan untuk melarang masyarakat pada zaman itu agar tidak tawaf dulu, bisa dibilang yang demikian adalah suatu bentuk penghormatan terhadap raja pada zaman arab dahulu. Hari itu merupakan momen istimewa Sang Raja, ia pun memulai ritualnya...

Tiba-tiba seorang badui arab dengan santainya mendahuli Sang Khalifah bertawaf. Si Penjaga pun mengingatkannya, "Hai orang badui! Jangan tawaf dulu, apa kamu tidak lihat? tunggulah Sang Raja hingga selesai". Badui pun menjawab, "Hai penjaga yang budiman, Allah itu tidak memandang hambanya baik yang rakyat maupun yang raja, siapa pun boleh tawaf di tanah ini." Mendengar pertikaian singkat antara penjaga dan Si Badui, Sang Raja melerai.

"Sudah, sudah, biarkan saja"

Beliau pun melanjutkan ritual selanjutnya, yakni mengecup Hajar Aswad. Belum sampai mengecup lagi-lagi Si Badui mendahului, kemudian sang raja bepindah menuju Hijir Ismail untuk salat, namun tetap saja Si Badui tetap mendahuluinya lagi. Berani sekali orang itu sekelas raja pun dilangkahinya, andaikata di Indonesia, pasti sudah diseret-seret sama aparat kepolisian. Setelah salam dari salat, sang raja memerintahkan kepada penjaga untuk mencari Si Badui tadi agar menemui dan menghadap kepadanya. Si Penjaga pun bergegas mencari...

"Hai badui, Anda dipanggil sama raja !"

"Saya ini tidak ada butuh sama raja kenapa harus menemui? dimana-mana yang menemui itu yang butuh, wong saya ndak butuh kok saya yang disuruh datang. Bagaimana sampean ini !"

Sang Raja pun mengalah dan mendatangi Si Badui tadi...

"Assalamualaikum yaa Akhal Arab"

"Wa'alaikumsalam"

"Wahai saudaraku, bolehkah saya duduk di sini" Sang Raja memulai pembicaraan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun