Buku bergambar adalah produk yang dapat diperluas untuk anak usia dini. Pengembangan dan kombinasi teks dan gambar visual menghasilkan buku bergambar. Menurut Crowther (1995), buku bergambar adalah salah satu jenis bahan bacaan yang digunakan dalam pendidikan.Â
Buku cerita bergambar membantu anak-anak mempelajari cara berpikir dari hal-hal yang nyata ke hal-hal yang abstrak. Mereka juga memperkenalkan kosakata baru melalui gambar. Dengan cara ini, anak-anak dapat mengenali kata-kata dan gambar dengan lebih baik, dan jika cerita diulang, mereka dapat mengingat secara tidak langsung.Â
Oleh karena itu, sekolah dasar, sebagai jenis pendidikan formal untuk anak-anak, sangat penting untuk mempersiapkan anak-anak untuk dunia modern yang global. Salah satu cara untuk melakukan ini adalah dengan menggunakan cerita bergambar untuk membangun imajinasi anak.Â
PEMBAHASAN Â Â
Perkembangan kognitif anak-anak dimulai dengan hal-hal yang konkret dan bergerak menuju konsep abstrak, menurut teori Piaget, yang dikutip oleh Mueller (2006:7). Ini menunjukkan bahwa pemikiran anak masih bergantung pada objek dan pengalaman nyata. Namun, gambar memiliki banyak keuntungan, seperti menarik perhatian orang, membuatnya unik, memperjelas hal-hal yang abstrak, dan menggambarkan suatu proses (Hackbarth dalam Uno, 2011:128).Â
Gambar-gambar ini membuat anak lebih mudah memahami informasi dan jalan cerita yang disampaikan. Dengan kata lain, buku cerita bergambar didefinisikan sebagai buku yang menghubungkan gambar dan teks sebagai komponen utama dari kisah (Mitchell 2002:87).Â
Menurut Malu (2013), buku cerita bergambar anak adalah buku yang menggabungkan gambar dan teks untuk menyampaikan cerita dengan tema yang sesuai usia anak. Â Buku jenis ini sangat populer dan disukai anak-anak, serta bermanfaat sebagai media pembelajaran. Â Keunggulannya terletak pada visualisasi cerita melalui gambar dan warna yang menarik, Â sesuai alur dan konteks cerita, sehingga lebih mudah dipahami.Â
Gene L. Wilkinson (1984: 23-24) mengungkapkan bahwa penggunaan gambar dalam pembelajaran memiliki manfaat signifikan. Gambar dapat meningkatkan minat belajar anak, serta membantu mereka memahami cerita dengan lebih mudah karena kesesuaiannya dengan pesan yang disampaikan. Berdasarkan teori para ahli, media pembelajaran yang memanfaatkan gambar efektif dalam menarik perhatian dan meningkatkan minat belajar siswa.Â
Selain itu, media cerita bergambar juga lebih efektif karena anak-anak cenderung tidak cepat merasa bosan saat menerima materi. Media ini juga berfungsi untuk meningkatkan kreativitas anak dan membantu mereka memahami konsep abstrak dengan lebih baik.Â
Mitchell dalam Nurgiyantoro (2013:159) menekankan peran penting buku cerita bergambar dalam membantu anak memahami dunia, belajar tentang orang lain, dan mengembangkan emosi. Â Melalui cerita, anak-anak dapat menghubungkan cerita dengan pengalaman pribadi mereka, Â merangsang kreativitas, Â mendapatkan hiburan, Â dan merasakan rasa kebersamaan.Â
Hurlock dalam Faizah (2009:254) menjelaskan alasan mengapa cerita bergambar sangat digemari anak-anak di sekolah: (1) Membantu memahami masalah sosial dan pribadi. Cerita memberikan kesempatan bagi anak untuk memahami masalah sosial dan pribadi yang mereka hadapi, Â membantu mereka dalam menyelesaikannya; (2) Menarik minat dan merangsang imajinasi.Â