Mohon tunggu...
Vera Syukriana
Vera Syukriana Mohon Tunggu... Guru - guru

meyakini dan mensyukuri adalah awal kesuksesan

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

5 Cara Memenangkan Hati Pasangan

19 November 2020   23:39 Diperbarui: 27 November 2020   13:24 262
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
dopri/Kekasih Halalku

Ketaatannya melaksanakan kewajiban pada Allah SWT. Dia berhenti di mesjid pada jam sholat. Dia melaksanakan sholat jamaah.

Dan saat dia mengantarku pulang, ternyata waktu sholat Magrib masuk. Dia mengantarkanku sampai ke rumah sehingga bertemu orang tuaku. Karena jam sholat Magrib masuk, orang tuaku meminta dia masuk dan melaksanakan sholat Magrib. Magrib kami saat itu berjamaah dengan diimani oleh suamiku.

Lagi-lagi dia mulai menarik perhatianku. Keluargaku pun tertarik padanya. Orang tuaku kagum padanya.

3. Berani

Laki-laki mana yang meminta anak perempuan pada bapaknya langsung? Dialah suamiku. Sebelum dia menanyakan perasaanku, dia lebih duluan mengatakan isi hatinya pada Papaku.

Oh, so sweet. Aku tidak menyangka ada lelaki yang seberani dia. Lelaki yang bisa menyampaikan isi hatinya pada calon mertua sebagai tanda laki-laki yang bertanggungjawab.

Saat sudah menikah, keberanian suamiku makin nampak. Keberaniannya terlihat saat dia bertanggungjawab atas aku dan anak-anak.

Tempatku mengajar di daerah semi terisolir membuat suamiku harus berjuang menemui kami sekali seminggu. Hujan, panas, siang, dan malam dia lalui. Keadaan jalan yang kadangkala longsor dia hadapi demi bertemu anak dan istrinya.

Ini tidak mungkin dilalui selama-lamanya. 4 tahun kami bisa bertahan untuk jarak jauh. 

Dia berusaha agar kami bisa tinggal bersama. Dia mengurus kepindahanku ke Kota Solok agar bisa berkumpul dan menjalani kehidupan keluarga layaknya suami istri yang lainnya.

Dia urus sendiri. Dia berani keluar masuk dinas dan menemui orang-orang penting agar aku bisa pindah. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun