Mohon tunggu...
Vera Siti Nur Aulia
Vera Siti Nur Aulia Mohon Tunggu... Lainnya - pelajar

Penulis lepas

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Model Pembelajaran Abad 21 Dikaitkan dengan Standar Nasional

16 Maret 2022   20:00 Diperbarui: 16 Maret 2022   20:01 317
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Dalam Peraturan Pemerintah Bab I ayat 1 disebutkan bahwa Standar Nasional Pendidikan adalah kriteria minimal tentang sistem pendidikan di seluruh  wilayah  hukum  Negara  Kesatuan  Republik  Indonesia. 

Standar Nasional    Pendidikan    berfungsi    sebagai    dasar    dalam    perencanaan, pelaksanaan,  dan  pengawasan  pendidikan  dalam  rangka  mewujudkan pendidikan  nasional  yang  bermutu.  Sesuai  dengan  fungsinya,  Standar Nasional   Pendidikan   bertujuan   menjamin   mutu   pendidikan   nasional dalam  rangka  mencerdaskan  kehidupan  bangsa  dan  membentuk  watak serta peradaban bangsa yang bermartabat. 

Dalam hal ini Standar Nasional Pendidikan  disempurnakan  secara  terencana,  terarah,  dan  berkelanjutan sesuai dengan tuntutan perubahan kehidupan lokal, nasional, dan global.Untuk    mendukung    tercapainya    Standar    Nasional    Pendidikan dibentuk  sebuah  badan  yang  disebut  Badan  Standar  Nasional  Pendidikan yang  disingkat  BNSP,  yaitu  sebuah  badan  mandiri  dan  independen  yang 2020108bertugas   mengembangkan,   mengatur   pelaksanaan,   dan   mengevaluasi Standar Nasional Pendidikan,  Kriteria   minimal   tersebut   telah ditetapkan  pemerintah  melalui  Peraturan  Pemerintah  No.  19  tahun  2005 tentang Standar Nasional Pendidikan, meliputi:

  • Standar kompetensi lulusan, yaitu kualifikasi kemampuan lulusan yang mencakup  sikap,  pengetahuan,  dan menyatakan bahwa Standar Kompetensi Lulusan Satuan Pendidikan  (SKL-SP), meliputi:
  • SD/MI/SDLB/Paket A
  • SMP/MTs./SMPLB/Paket B
  • SMA/MA//SMALB/Paket C
  • SMK/MAKketerampilan
  • Standar isi, yaitu ruang lingkup materi dan tingkat kompetensi tamatan, kompetensi   bahan   kajian,   kompetemsi   mata   pelajaran,   dan   silabus pembelajaran  yang  harus  dipenuhi  oleh  peseta  didik  pada  jenjang  dan jenis pendidikan tertentu.
  • Standar   proses,   yaitu   standar   nasional   pendidikan   yang   berkaitan dengan   pelaksanaan   pembelajaran   pada   satuan   pendidikan   untuk mencapai standar kompetensi lulusan.
  • Standar  pendidik  dan  tenaga  kependidikan,  adalah  kriteria  pendidikan pra jabatan dan kelayakan fisik maupun mental, serta pendidikan dalam jabatan juga menguasai ilmu pengetahuan, kompetensi pedagogik dan kompetensi sosial.
  • Standar sarana dan prasarana, adalah standar nasional pendidikan yang berkaitan   dengan   kriteria   minimal   tentang   ruang   belajar,   tempat berolahraga,  tempat  beribadah,  perpustakaan,  laboratorium,  bengkel kerja,  tempat  bermain,  tempat  berkreasi  dan  berekspresi,  serta  sumber belajar    yang    lain    yang    diperlukan    untuk    menunjang    proses pembelajaran,     termasuk     penggunaan     teknologi     informasi     dan komunikasi.
  • Standar    pengelolaan,    adalah    standar    nasional    pendidikan    yang berkaitan  dengan  perencanaan,  pelaksanaan,  dan  pengawasan  kegiatan pendidikan  pada  tingkat  satuan  pendidikan,  kabupaten/kota,  provinsi, atau  nasional  agar  tercapai  efisiensi  dan  efektivitas  penyelenggaraan pendidikan.
  • Standar  pembiayaan,  adalah  standar  yang  mengatur  komponen  dan besarnya  biaya  operasi  satuan  pendidikan  yang  berlaku  selama  satu tahun
  • Standar penilaian pendidikan,adalah standar nasional pendidikan yang berkaitan  dengan  mekanisme,  prosedur,  dan  instrumen  penilaian  hasil belajar peserta didik.

Adapun problematika dalam implementasi standar pendidikan yaitu diantaranya alokasi waktu pembelajaran yang berbeda dari setiap sekolah, pendidik mengajar tidak sesuai dengan latar pendidikan nya, kurangnya kreativitas dari pendidik serta administrasi pendidikan yang masih belum baik.

Menurut Jogce, Weil & Calhoun (2009-Edisi Kedelapan) dalam bukunya Model of Teaching mengemukakan empat kelompok model pembelajaran, yaitu kelompok : 1). Model yang memproses informasi , 2).Model interaksi social 3). Model pengajaran personal 4). Model system – sistem perilaku (Materi Bimtek Model PBM oleh Cepi Triatna). Berikut ini adalah model –model yang disarankan untuk pendidikan abad 21 pyang biasa dipilih para guru –guru kita sesuai dengan keinginan dan kebutuhan mereka. Ada 7 model pembelajaran terkini yaitu :

  • DL = Discovery Learning atau penemuan
  • IL =Inquiry Learning atau penyelidikan
  • PBL =Problem Basic Learning Berbasis Masalah
  • PjBL = Projec Basic Learnig atau Berbasis Proyek
  • PBT/PBET=Production Based Training/Production
  • TEFA =Teaching Faktori atau pembelajaran berbasis industry
  • MBL =Model Bleanded Learning

Penguraian 7 model pembelajaran secara lengkap .

Discovery Learning (DL)

Model pembelajaran discovery learnig adalah suatu model untuk mengembangkan cara belajar siswa yang aktif dan kreatif untuk menemukan sendiri,menyelidiki sendiri,memproses sendiri dan menyimpulkan sendiri, maka hasil yang diperoleh akan tahan lama dalam ingatan , memiliki kepuasan tersendiri dan tentunya tidak akan mudah dilupakan oleh siswa. Dengan belajar penemuan, anak juga bias belajar berfikir analisis dan mencoba memecahkan sendiri problem yang sedang dihadapi. Kebiasaan ini akan dapat direalisasikan dalam kehidupan nyata mereka.

Inquiri Learning (IL)

Pembelajaran Inquiry adalah model pembelajaran yang mempersiapkan siswa pada situasi untuk melakukan eksperimen sendiri sehingga dapat berpikir secara kritis dan mencari dan menemukan jawaban dari suatu masalah yang dipertanyakan.

Tujuan Model Pembelajaran Inquiry learning. Model pembelajaran Inquiry Learning beorientasi pada siswa yang bertujuan mengembangkan kemampuan berfikir secara sistematis, logis dan kritis atau mengembangkan kemampuan intelektual sebagai bagian dari proses mental. Dengan demikian dalam pembelajaran ini siswa tak hanya di tuntut agar menguasai materi pelajaran, akan tetapi bagaimana mereka dapat menggunakan potensi yang dimilikinya secara optimal (Sanjaya,2006:195)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun