Malaysia sendiri tentu mendapatkan pemasukan devisa yang besar dari kunjungan wisatawan MotoGP dimana bisa dikatakan sebagian besar berasal dari tanah air.
Pembangunan sebuah sirkuit bertaraf internasional Lombok sebuah langkah berani dan brilian. Sebuah sirkuit tepi pantai yang memiliki panorama alam luar biasa. Provinsi Nusa Tenggara Barat dalam hal ini Lombok memang memiliki potensi pariwisata yang luar biasa. Sebut saja Pantai Senggigi, Pantai Pink, Gili Sudak dan Kuta Mandalika yang menjadi bagian dari 25 destinasi wisata di Pulau Lombok.
Presiden Jokowi bahkan memberi instruksi langsung yang menjadikan Mandalika sebagai salah satu dari 5 Destinasi Super Prioritas (DSP). Tidak berhenti di situ saja, Mandalika memiliki status Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) dengan segala privilege-nya.
Apakah sebuah sirkuit baru bertaraf internasional itu akan menjadi memberi efek berganda (multiplier effect) seperti yang dirasakan Malaysia lewat Sepang International Circuit-nya?
Terdapat 7 poin penting jika ingin Mandalika mendulang sukses seperti Sepang atau bukan tidak mungkin melebihi jumlah penonton MotoGP Thailand.
1. Integrasi
Konkretnya ialah mengintegrasikan semua rencana yang di miliki para pemangku kepentingan. Seperti Rencana Tata Ruang  dalam hal ini pihak Pemda NTB, rencana pengembangan transportasi dan infrastruktur (Kementerian dan PUPR), rencana pengembangan hutan menjadi kawasan pariwisata (Kementerian KLHK dan BUMN), Rencana Kawasan Pesisir dan Laut (Kementerian KKP), Rencana pengembangan UMKM pariwisata (Kementerian Koperasi UMKM), rencana pengembangan kawasan cagar budaya (Kemendikbud), rencana daerah rawan bencana (BNPB), pihak perbankan, dan tentu saja Kementerian Pariwisata Ekonomi Kreatif.
Pembangunan Sirkuit Mandalika yang disertai akses dan infrastruktur menuju sirkuit Mandalika merupakan bagian dari integrasi pariwisata Lombok. Termasuk akses dari dan menuju destinasi wisata lain yang ada di Lombok. Dimulai dari Bandar Udara Internasional Zainuddin Abdul Madjid dan 3 pelabuhan laut sebagai pintu gerbang utama Lombok.
Tidak kalah penting sektor telekomunikasi. Di era digital sekarang ini pemerataan dan peningkatan sarana dan prasarana telekomunikasi harus cepat dilakukan. Seluruh Lombok harus tercovered jaringan 4G.
2. Sinergi
Jika semua rencana para pemangku kepentingan sudah diintegrasikan ke dalam sebuah master plan maka harus dibangun sinergi. Pusat yang memiliki wewenang penuh atas Mandalika lewat DSP (Destinasi Super Prioritas) tidak bisa berjalan sendiri. Begitu juga sebaliknya, pemerintah daerah tidak bisa seenaknya membuat aturan dan kebijakan sendiri.