Mohon tunggu...
Venusgazer EP
Venusgazer EP Mohon Tunggu... Freelancer - Just an ordinary freelancer

#You'llNeverWalkAlone |Twitter @venusgazer |email venusgazer@yahoo.com

Selanjutnya

Tutup

Healthy Artikel Utama

Aktif Bernyanyi Itu Menyenangkan Sekaligus Menyehatkan

25 September 2016   18:42 Diperbarui: 26 September 2016   02:26 596
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Latihan serius tapi santai

Ada banyak cara manusia untuk membuat hatinya merasa senang dan bahagia. Salah satunya adalah dengan bernyanyi. Rasanya tidak ada manusia di bumi ini yang tidak suka bernyanyi. Bernyanyi membangkitkan keceriaan dan kegairahan. Dilakukan oleh semua orang mulai dari balita hingga para manula. Dari yang sekedar bernyanyi di kamar mandi, sampai yang menjadikan bernyanyi sebagai profesi. Bahkan karena ‘gilanya’ orang bernyanyi, sampai-sampai diciptakan mesin yang bernama Karaoke untuk mempermudah orang bernyanyi.

Sudah 1,5 tahun ini saya tergabung dalam kelompok paduan suara. Awalnya hanya iseng, mencoba sejenak keluar dari rutinitas sebagai penulis. Secara kualitas suara saya akui suara saya pas-pasan. Nah, di sini uniknya paduan suara, yang terpenting bukan seberapa bagus apa suara kita, namun bagaimana kita mampu menyesuaikan dan menyatukan suara kita dengan rekan-rekan yang lain.

Latihan paduan suara dilaksanakan 2 kali dalam seminggu. Yaitu setiap Rabu malam dan malam Minggu dengan durasi sekitar 2 jam. Jika sedang menghadapi kompetisi frekwensi latihan akan diperbanyak dan durasinya diperpanjang.

Ada perbedaan antara kita bernyanyi sendiri dengan bernyanyi dalam sebuah kelompok paduan suara. Pada paduan suara kita dituntut bernyanyi sesuai dengan partitur lagu dengan benar. Dalam paduan suara terbagi dalam empat kelompok suara yaitu Sopran, Alto, Tenor, dan Bass. pengelompokannya nanti disesuaikan dengan range suara masing-masing orang. Saya sendiri masuk pada kelompok tenor atau yang biasa disebut suara tiga.

Sebelum memulai biasanya dilakukan pemanasan kecil berupa senam ringan. Tujuannya untuk melepaskan ketegangan otot-otot seperti otot pada leher. Tidak ketinggalan senam wajah seperti menggerak-gerakan mulut dan rahang secara berulang-ulang.

Posisi tubuh yang baik ketika bernyanyi adalah berdiri tegak dengan salah satu kaki sedikit maju yang berguna sebagai kuda-kuda untuk menopang seluruh tubuh. Disamping agar tidak mudah jatuh, suara yang dihasilkan akan bisa maksimal karena perut dan paru-paru tidak tertahan. Bisa dibandingkan ketika kita bernyanyi dalam posisi duduk misalnya.

Teknik olah vokal menjadi bagian yang penting sebelum bernyanyi di dalam paduan suara. Tujuannya agar kita menempatkan pitch secara benar. Misalnya untuk mencapai nada tinggi kita tidak harus berteriak. Jadi yang merasa tidak bisa bernyanyi pun dapat dilatih untuk menjadi seorang penyanyi yang baik.

Dalam paduan suara kita belajar bagaimana melakukan pernafasan yang baik dan benar. Ini penting mengingat dalam sebuah lagu, kita tidak bisa seenaknya berhenti mengambil nafas. Kita hanya bisa mengambil nafas hanya pada tanda 0 (nol) saja. Padahal ada bait-bait yang panjang, dimana jeda hanya terdapat pada akhir bait tersebut saja.

Dinamika juga menjadi hal yang harus diperhatikanri ketika bernyanyi dalam paduan suara. Ada tanda dan simbol-simbol pada partitur yang harus diperhatikan. Tanda Piano (p) berarti disitu kita harus bernyanyi dengan lembut. Atau bila bertemu tanda f yang berarti forte yang artinya keras/lantang. Dan kita juga harus siap-siap jika terdapat secara perlahan kita harus memperkeras suara (crescendo) atau memperlembut (decrescendo). Atau suara yang tandinya semakin keras kemudian mengerucut kembali menjadi lembut (crescendo-decresendo).

Sebuah paduan suara biasanya dipimpin oleh seorang dirigen (conductor). Ia menetukan kapan sebuah lagu mulai dinyanyikan. Seorang dirigen juga menjaga tiap kelompok suara untuk bernyanyi sesuai dengan tempo dan dinamika  yang sudah diatur pada pada partitur. Biasanya dirigen merangkap sebagai pelatih paduan suara.

Demikian sekelumit informasi mengenai paduan suara. Nah, bagaimana paduan suara memberi pengaruh terhadap kesehatan fisik, kesehatan psikis, maupun kehidupan sosial saya?

Manfaat bernyanyi terhadap fisik

Bernyanyi bisa diibaratkan ngegym atau aerobik yang dilakukan dengan cara yang santai. Tetapi memiliki manfaat yang sama. Bernyanyi berarti membakar kalori dan mengeluarkan energi. Apalagi jika paduan suara kita menghendaki adanya koreografi (art impression) yang sesuai dengan irama dan jenis lagunya. Pendek kata, bernyanyi dalam paduan suara itu capek juga.

Bernyanyi dengan teknik yang benar membantu memperlancar peredaran darah. Tanpa kita sadari ketika bernyanyi oksigen yang kita hirup jauh lebih banyak dibandingkan ketika kita bicara biasa. Sehingga otak mendapat asupan oksigen yang banyak juga.

Posisi bernyanyi dalam paduan suara adalah berdiri tegak dengan salah satu kaki dimajukan sedikit yang gunanya untuk kuda-kuda. Dengan banyak berdiri dalam pose yang tegak, membantu struktur tulang leher dan punggung. Hal ini telah menghilangkan penyakit punggung yang dulu kerap menghampiri akibat setiap hari duduk terlalu lama di depan komputer.

Jika anda mempunyai kebiasaan mendengkur cobalah aktif bernyanyi. Tidak ada obat yang paling mujarab untuk menghilangkan kebiasaan buruk tersebut kecuali dengan bernyanyi. Karena ketika bernyanyi otot tenggorokan otomatis ikut bergerak. Saya dan beberapa teman yang kadang mendengkur saat tidur sembuh sejak aktif bernyanyi.

Manfaat positif bernyanyi terhadap kejiwaan

Ketika seseorang bernyanyi tubuh mengeluarkan zat yang disebut endorfin. Zat alami inilah yang merangsang timbulnya perasaan senang, bahagia, dan relaks pada manusia. Endorfin dipercaya mampu menstimulasi sistem kekebalan tubuh terhadap penyakit.

Bernyanyi ternyata tidak saja menghibur hati tetapi mempunyai efek yang positif bagi kesehatan manusia. Ketika seseorang bernyanyi tubuh mengeluarkan zat endorfin. Zat inilah yang memicu perasaan senang dan gembira. Endorfin dipercaya ikut membantu tubuh menstimuli sistem kekebalan tubuh terhadap penyakit.

Tahu mengapa ketika bernyanyi kita seolah merasa lepas dari beban hidup? Para ahli menyebutkan bahwa ketika seseorang bernyanyi, zat dopamin yang berhubungan dengan perasaan stress manusia, akan turun sehingga perasaan kita menjadi relaks.

Salah satu manfaat bernyanyi bagi orang-orang seusia saya adalah mencegah kepikunan dini. Orang yang suka bernyanyi ditengarai akan terhindar dari penyakit alzheimer! Di dalam paduan suara bukan sekedar buka mulut lalu bernanyi. Tetapi harus belajar tentang not-not sesuai dengan kelompok suara kita. Setelah itu disesuaikan dengan liriknya. Di sinilah otak kita benar-benar difungsikan.

Juga ketika harus menghafal sebuah lagu. Bagi anak-anak muda tentu tidak sulit untuk menghafal lagu baru sekalipun panjang. Tetapi bagi mereka yang sudah berumur 40 tahun keatas tentu sulit. Namun jika coba dihafalkan setiap hari sedikit demi sedikit akhirnya akan hafal juga. Jadi diselah-selah aktivitas lain kita berlatih sendiri lagu tersebut. Ya seperti pelajar yang sedang menghadapi ujian saja.

Bernyanyi dalam paduan suara juga membantu kita untuk belajar fokus. Selagi bernyanyi adalah penting untuk tetap fokus terhadap lirik, nada. Jangan sampai nada kita yang tadinya tenor tertular menyanyikan bagian bass atau sopran mengingat jarak kita dengan kelompok warna suara lain berdekatan.

Kita juga dituntut untuk fokus pada dirigen. Kita harus mengikuti instruksinya dari awal sampai akhir lagu. Jika gagal fokus, misalnya melihat arah lain atau bahkan tiba-tiba hilang fokus, kita tidak tahu saat dirigen memberi tanda untuk forte atau piano misalnya.

Manfaat terhadap kehidupan sosial

Membangun kebersamaan
Membangun kebersamaan

Bernyanyi dalam sebuah kelompok jelas menimbulkan interaksi sosial pada masing-masing individu. Kita belajar menerima kekurangan orang lain. Kemampuan seseorang dalam membaca notasi dengan betul dan kemampuan menghafal lirik tiap orang berbeda-beda. Atau misalnya bila bagian sopran atau bass yang harus diulang berkali-kali kita harus juga sabar.

Hal positif lain adalah belajar untuk memperbaiki kekurangan diri dan optimis untuk bisa. Dalam sebuah lagu saya kadang menemukan part yang sulit untuk dinyanyikan sesuai dengan not-notnya. Disinilah saya dituntut untuk berusaha terus sampai benar agar tidak mengganggu nyanyian. Karena dalam paduan suara sekecil apapun kesalahan bisa terdengar.

Manfaat lain adalah terbangunnya sebuah kebersamaan. Bila ada anggota yang sakit maka akan dikunjungi sambil membawa sumbangan yang diperoleh lewat saweran ditambah dengan uang kas. Lho, darimana paduan suara mendapat uang? Sumbangan datang ketika kami mengadakan konser kecil, mengisi koor pada pernikahan atau hadiah menang kompetisi paduan suara. Atau ketika ada yang sedang merayakan ulang tahun kita rayakan bersama-sama.

Bernyanyi ternyata mampu membangun kepercayaan diri. Bagi sebagian orang termasuk saya tentunya, berdiri diatas panggung dimuka orang banyak bukan perkara yang mudah. Bisa-bisa badan berkeringat dan kaki gemeteran. Tetapi secara perlahan hal tersebut dapat diatasi. Kini bernyanyi dihadapan juri dan orang banyak sekalipun bukan masalah.

Di paduan suara kami, sebagian diisi oleh anak-anak muda. Sayang rasanya jika tidak mencontoh semangat mereka dalam berkegiatan. Datang tepat waktu dan tetap datang walaupun cuaca tidak bersahabat. Di sini kita juga dilatih untuk bagaimana berkomitmen terhadap apa yang kita jalani.

Siapa mengira bergabung dalam sebuah paduan suara saya bisa mendapatkan teman dan relasi baru. Ini penting karena saya yang lebih banyak berkutat di dunia maya terkadang seperti katak dalam tempurung. Dari teman nyata yang itu-itu saja akhirnya bisa berteman dengan orang lain dari segala usia. Menyenangkan bukan?

Satu hal lain yang mungkin tidak orang duga ketika ikut paduan suara adalah belajar mengenal kebudayaan lain baik itu langsung maupun tidak langsung. Misalnya menyanyikan lagu berbahasa dan berirama Batak. Atau ketika harus menggunakan ulos sebagai bagian dari kostum. Sesuatu yang baru dan sungguh menarik. Memperkaya kasanah hidup kita tentunya.

paduan suara Kerubim dengan Ulosnya
paduan suara Kerubim dengan Ulosnya
Apakah 2 jam latihan tidak berarti terus-terusan bernyanyi? Tentu saja tidak. Ada rehat sekitar 30 menit yang bisa disi dengan makan dan minum bersama sembari sharing. Ada demokrasi dalam paduan suara kami dimana semua anggota berhak untuk mengeluarkan masukan baik terhadap lagu yang sedang dipelajari atau menyampaikan ide-ide demi kemajuan paduan suara.

Bergabung dalam paduan suara ‘memaksa’ kita untuk menjalani hidup yang lebih sehat. Terutama beberapa minggu menjelang pentas atau lomba. Mengurangi makanan pedas dan berminyak menjadi hal wajib. Dilarang juga untuk minum yang dingin-dingin. Karena semua itu akan mengganggu pita suara. Minuman dingin seperti es akan membuat suara kita mengkeret. Atau yang lebih parah suara menjadi serak dan parau.

Ketika pentas kondisi harus benar-benar fit. Asupan gizi dan vitamin harus terjaga seperti dengan mengkonsumsi buah, madu dan susu. Ya, layaknya seorang atlet yang akan menghadapi pertandingan penting.

Prestasi hanyalah bonus

Prestasi hanya bonus
Prestasi hanya bonus

Tanggal 18 September 2016 lalu paduan suara kami menjadi juara pertama pada ajang lomba paduan suara di Keuskupan Agung Medan yang diikuti 16 kelompok paduan suara dari Medan dan sekitarnya. Hasil yang tidak disangka mengingat pesaing kami tangguh-tangguh dan juri-jurinya berkelas nasional dan internasional. Tetapi itu sebuah pencapaian yang sepadan dengan jika melihat kerja keras dan komitmen pelatih dan seluruh anggota.

Bernyanyi bersama paduan suara bukan saja menyenangkan tetapi juga menyehatkan. Bukan hanya baik untuk raga tetapi jiwa kita pun mendapatkan manfaatnya. Sekilas bernyanyi itu cuma bertujuan untuk menghibur hati tetapi ternyata lebih dari itu. Kita seakan mendapatkan hadiah paket combo karena aktif bernyanyi. Banyak efek positif tak terduga yang kita bisa dapatkan ketika kita bernyanyi dalam paduan suara. 

Satu hal yang perlu dicatat, bernyanyi itu ‘olahraga’ yang tidak menguras kantong. Asyik bukan? Tidak perlu beli peralatan atau sewa lapangan. Modalnya hanya niat untuk menghibur hati, baik diri sendiri maupun sesama.

Kunci untuk hidup yang sehat dan berkualitas adalah kesimbangan jasmani dan rohani. Tubuh harus kita olah agar otot dan peredaran darah selalu dalam kondisi baik. Otak dan hati juga perlu asupan-asupan positif sebagai penyeimbang.

Ingin memiliki tubuh dan jiwa yang selalu sehat dengan cara yang menyenangkan? Cobalah dengan aktif bernyanyi bersama paduan suara.

FB:www.facebook.com/venusgazer.ep

Twitter: @venusgazer

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun