Mohon tunggu...
Venusgazer EP
Venusgazer EP Mohon Tunggu... Freelancer - Just an ordinary freelancer

#You'llNeverWalkAlone |Twitter @venusgazer |email venusgazer@yahoo.com

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Pilihan

Cara Sulit Menang Kompasiana Blog Competition

17 Maret 2014   20:05 Diperbarui: 24 Juni 2015   00:50 224
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Silakan perhatikan baik-baik apa hadiahnya, dan itu akan memberikan motivasi kepada kita untuk menulis yang terbaik. Sebagai catatan, pentingnya untuk tidak kemaruk terhadap hadiah-hadiah lomba. Begini, jika hadiah lomba adalah tiket jalan-jalan ke luar negeri namun kecil peluang kita untuk bisa pergi dikarenakan cuti sudah habis dan tidak bisa meninggalkan pekerjaan atau keluarga, saya sarankan tidak usah ikut lomba. Andai kita ikut lomba dan akhirnya menang terus bagaimana? Iya jika tiket bisa dialihkan kepada pihak lain, atau ada nama pemenang baru tapi rasanya tidak adil. Berikan kesempatan kepada orang lain untuk punya peluang menang dan memanfaatkan tiket tersebut. Maaf ini opini pribadi saja.

Langkah 2

Setelah memahami betul syarat dan ketentuan lomba menulis, saatnya memulai membuat artikel. Ingat kembali kapan deadline lomba. Andai kita mempunyai waktu 1 bulan maka aturlah waktu semaksimal mungkin. Berdasarkan pengalaman, saya biasanya mempublikasikan tulisan lomba pada minggu terakhir sebelum penutupan. Bukan karena taktik mengintip artikel peserta lomba yang lain.

Satu minggu pertama biasanya saya pakai untuk mencari ide. Mulai dari browsing sana sini sampai mencermati acara televisi. Hasilnya biasanya saya save atau catat dalam sebuah buku khusus. Sekedar berbagi saya punya buku yang saya gunakan mencatat ide-ide liar agar tidak lupa, maklum saya akui saya orangnya pelupaan.

Dalam lomba tertentu saya juga membuat semacam storyboard. Ini penting untuk membuat bingkai tulisan. Storyboard juga membantu saya untuk membuat foto-foto pendukung. Jadi ketika mengambil foto untuk lomba saya sudah punya gambaran apa yang harus saya buat. Penggunaan storyboard saya pakai dalam tulisan Indosat, cangkang sawit dan Avanza.

Minggu kedua saya gunakan untuk mulai menulis dan merangkung semua data yang saya miliki. Jika sudah memiliki data maka menulis tidak membutuhkan waktu yang lama. Satu hal yang bagi saya agak memerlukan perhatian ekstra adalah pemilihan judul.

Jangan sepelekan pemilihan judul. Bagi saya, judul harus menarik tanpa terkesan lebay tentunya. Ingat bahwa kita sedang berkompetisi dengan banyak peserta. Kita harus bisa lain daripada yang lain. Judul harus punya kekuatan untuk bisa menjual tulisan kita, terutama bagi juri. Seperti dalam tulisan saya sebelumnya, disini pentingnya rajin membaca. Bagi saya, bagian tersulit dalam menulis artikel lomba adalah menentukan judul. Saya pernah membuat lebih dari 20 judul alternatif untuk sampai akhirnya memilih satu yang cocok. Biasanya saya kombinasikan draft-draft judul tersebut sampai ketemu 1 judul terbaik. Saya memikirkan judul bisa dimana saja, jika ketemu langsung saya catat.

Menulis artikel lomba, susah-susah mudah. Itulah sebabnya kita mesti memanfaatkan waktu sebaik mungkin. Cobalah cari sesuatu yang unik, menarik. Sesuatu yang tidak terpikirkan oleh orang lain. Memang kadang ide bisa saja mirip, tetapi dengan sedikit kerja keras ekstra maka output kita akan berbeda dengan yang lain. Tulisan saya dalam lomba artikel Aspira, ternyata setelah saya terbitkan ada kemiripan ide dengan salah satu peserta. Awalnya saya sudah hopeless karena bagaimana pun pengekor ide jelas tidak akan dimenangkan. Namun jika dirunut artikel saya ternyata ada nilai plus berupa foto yang kuat sekali dengan tema lomba. Detail kecil dari produk yang saya angkat dan itu ternyata menjadi sebuah kekuatan.

Oh ya, bagaimana dengan foto? Bagi saya foto bukan pemanis semata. Foto adalah pelengkap dan pendukung penting artikel. Alangkah lebih baik jika foto adalah dokumentasi pribadi. Tidak perlu menggunakan kamera DSLR, pakai kamera ponsel pun sudah cukup. Penggunaan foto yang nyomot di google mengurangi nilai tulisan kita.

Sebelum saya lupa, saya ingin mengingatkan bahwa tulisan hendaknya orisinal. Asli buah karya pikiran kita. Maaf, saya sering memperhatikan beberapa tulisan mengambil materi dari pihak lain. Memang ada prosentase dan disebutkan sumber tulisan namun tindakan ini mengecilkan peluang untuk menang. Walaupun tulisan kita banyak mendapat komentar, vote, maupun jumlah share. Cobalah untuk menjadi diri sendiri, dan silakan dilihat hasilnya.

Selanjutnya adalah editing. Menyunting sebuah artikel lomba juga tidak perlu buru-buru. Apa yang kita edit di sini adalah pemilihan kata yang baik. Tidak perlu juga mengobral kata-kata indah karena ini bukan lomba fiksi. Bagaimana dengan penggunaan bahasa Inggris? Saya coba hindari kecuali untuk istilah-istilah teknis yang sulit dicari padanan dalam bahasa Indonesia. Itu pun sebaiknya dicetak miring. EYD bagi saya pribadi adalah hal yang mutlak.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun