Mohon tunggu...
veni Wp
veni Wp Mohon Tunggu... Jurnalis - seorang yang biasa saja. berjalan di atas kaki sendiri

Menjadi Manusia yang Seutuhnya.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Cerpen | Awal

1 Juni 2019   11:29 Diperbarui: 1 Juni 2019   12:01 12
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Aku tak tahu kedepannya kita akan seperti apa. Tapi aku sangat menikmati semua perjalanan dalam hidup kita. Aku selalu menyertaimu.

-Junia Chaesar-

 Langkah-langkah kaki membawa kehidupan ke dunia yang tidak pernah kita ketahui. Semua berawal dari ketidaktahuan dan penuh keraguan. Ketakutan selalu saja menjadi beban melangkah menuju hal baru. Manusia selalu takut terhadap hal baru. Terlalu nyaman dengan dunia yang mereka sedang rasakan.

Aku melangkah dalam sendiri ditengah keramaian. Sebuah tempat yang asing bagiku. Orang-orang yang tidak pernah aku lihat sebelumnya. Bahkan aku takut mereka memandangku. 

Seolah aku manusia yang terlalu mencolok sehingga menarik perhatian mereka. Aku selalu berpikir ada yang salah dalam penampilanku jika ada orang lain memandang.

Orang-orang melangkah dan terus melangkah. Membuat sejarah dalam kehidupan mereka sendiri. Langkah awal yang belum tentu mereka inginkan. Namun, semua akan terus mereka hadapi. Ribuan orang membuat aku merasa sesak dan tak bisa bernapas. 

Terlalu lelah dalam kesendirian. Sampai aku melangkah menuju percakapan dua insan. Aku harus menjemputnya untuk menghilangkan kesendirian ini. Semua membutuhkan sebuah langkah awal.

Perkenalan yang selalu membuat aku lelah. Bertanya hal yang paling mendasar dalam sebuah perkenalan. Siapa namamu, kamu dari mana, mengambil jurusan apa, dan hal-hal lain paling mendasar dalam pertemanan. Sangat basi memang, namun itulah awal sebuah obrolan dalam pertemanan. Keberharapanku tidak berarti lagi setelah aku berpisah dengannya. Pertemanan hanya ada dalam sebuah angan belaka.

Kini, aku harus melangkah kembali ke awal. Bagaimana sebuah lingkungan baru yang tidak pernah aku bayangkan akan sejauh ini. Orang-orang itu baru lagi. Aku harus memulainya kembali. Baiklah, aku memang harus melakukan itu semua. Sebuah permulaan dalam hubungan. Aku tidak akan berharap lebih untuk satu ini. Biarkan semua mengalir apa adanya.

Sebuah ruangan yang di dalamnya terdapat banyak orang dengan latar belakang dan tujuan yang berbeda. Hubungan yang sangat sulit untuk aku mulai. Perkenalan dengan orang baru. Aku sangat malu, sungguh aku benci itu semua. Muka-muka mereka yang membuat aku tidak ingin memulainya. Memang sangat subjektif.

"Perkenalkan nama kamu, biar semua kenal." Dosen itu menyuruh hal yang sangat sulit aku lakukan. Aku berdiri, tidak berani menatap mereka. Kini aku menjadi pusat perhatian. "Saya Junia Chaesar, dari Bandung." sungguh aku tidak suka menjadi pusat perhatian dan berbicara di hadapan orang banyak.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun