Di Indonesia Pendidikan Multikultural,adalah Pendidikan yang dapat mencetak siswa yang memiliki kecerdasan yang berkearifan lokal,memiliki kecerdasan yang berkearifan lokal,memiliki rasa toleransi,atau menghasilkan siswa yang memiliki pandangan yang komperhensif,sangat penting untuk dilakukan.
Beberapa di antaranya termasuk Pendidikan multikultural merupakanÂ
proses pendidikan yang bertujuan untukÂ
mempromosikan pemahaman danÂ
penghargaan terhadap keberagaman budayaÂ
di masyarakat. Dalam proses pendidikanÂ
multikultural, terdapat beberapa pendekatanÂ
yang dapat digunakan untuk mencapaiÂ
tujuan tersebut. Setiap pendekatan memilikiÂ
kelebihan dan kekurangan dalam mencapaiÂ
tujuan pendidikan multicultural (SudarginiÂ
& Purwanto, 2020) uk memperkenalkan kurikulum yang mempromosikan kebaragaman budaya dan ras,mempekerjakan guru yang mewakili sepuluh cara untuk mengimplementasikan pendidikan multikulturalisme disekolah:
Beberapa kualifikasi pendidik yang dibutuhkan sebagai bagian dari
pengembangan pembelajaran multikultural (Banks, 2018), diantaranya:
1. guru perlu mempunyai skill mengajar, pengetahuan, pengalaman serta nilai-nilai
budaya yang baik untuk dapat memahami peserta didiknya yang berbeda suku,
ras, dan budayanya serta mengikutsertakan peserta didiknya di dalam kelas agar
dapat belajar bersama, Mengembangkan pembelajaran kooperatif di dalam kelas.
2. Guru juga harus selalu mempertimbangkan apakah mereka telah mampu
memberikan rekrutmen dan perlakuan yang adil kepada semua siswa dari latar
belakang suku, ras dan budaya yang berbeda dan apakah mereka telah
memperlakukan siswa yang berbeda jenis kelamin secara setara.
3. Pendidikan multikultural bisa dilaksanakan dengan dinamis. Maka dari itu guru
diharuskan memperdalam pengetahuannya bukan hanya tentang keguruan dan
pembelajaran, tetapi juga pemahaman-pemahaman konsepsional mengenai
multikultural, misalnya budaya, ras, imigrasi, seks, etnis, stereotip serta rasisme.
4. Seorang guru diharuskan mempunyai pemahaman yang cukup mengenai sejarah,
ciri-ciri serta perbedaan-perbedaan dari dalam masing-masing kelompok etnik
serta ras- ras tertentu.
5. Seorang guru diharuskan bisa melaksanakan analisis-analisis perbandingan serta
bisa membuat inti mengenai teori-teori yang bisa dipakai agar bisa mengurus
keragaman sosial, hingga menjadi kecakapan yang kuat untuk bangsa
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H