Mohon tunggu...
Vemi Nabila Wibisono
Vemi Nabila Wibisono Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswi Sosiologi Universitas Negeri Jakarta

Pecinta makanan yang memiliki kandungan Mono Sodium Glutamat.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Indahnya Prinsip Pendidikan ala Suku Baduy

17 Oktober 2020   13:43 Diperbarui: 2 Juni 2021   12:25 997
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Indahnya Prinsip Pendidikan ala Suku Baduy. | Kompas

Melalui hal ini, penulis mendapatkan perspektif baru dari sisi keindahan prinsip pendidikan tersebut. stereotype orang-orang yang menyatakan bahwa masyarakat adat adalah orang yang tertinggal dan terbelakang, dapat kita tangkis melalui prinsip pendidikan ini.  Bahwa mereka memiliki alasan untuk memilih tidak mendapatkan pendidikan formal dan menerima konsekuensinya yakni buta aksara. Yang mereka perjuangkan adalah untuk menjaga nilai-nilai leluhur mereka.

Pendidikan tidak dapat selalu diartikan dengan baik. Proses tersebutlah yang menentukannya. Bagaimana proses tersebut dapat menciptakan output yang baik atau justru sebaliknya kepada masyarakat. Kita melihat banyak fenomena saat ini bahwa pejabat dengan pendidikan tinggi dapat melalukan kejahatan korupsi dan melakukan kerusakan lingkungan secara massal, yang akhirnya justru sangat bertentangan dengan prinsip masyarakat Baduy. Begitu juga dengan masyarakat biasa yang berpendidikan biasa, justru ia dapat menciptakan hal-hal baik di sekitarnya tanpa harus merugikan orang lain.

Jika pendidikan formal yang diberikan kepada masyarakat Baduy justru hanya akan menjauhkan mereka dari tradisi leluhur mereka, lebih baik hal tersebut tidak perlu diberikan. Bukan berarti pendidikan tidak ada artinya di mata masyarakat Baduy, namun pendidikan yang mereka inginkan adalah pendidikan yang dapat membuat mereka tetap melestarikan dan mencintai adat mereka beserta tradisi-tradisinya tersebut.

Daftar Pustaka

  1. H.A.R. Tilaar, Paradigma Baru Pendidikan Nasional (Jakarta: Rineka Cipta, 2009), h. 56.
  2. Hasanah, A. (2012). Pengembangan Pendidikan Karakter Berbasis Kearifan Lokal Pada Masyarakat Minoritas (Studi Atas Kearifan Lokal Masyarakat Adat Suku Baduy Banten). Analisis: Jurnal Studi Keislaman, 12(1), 209-228.
  3. Salma Qowiyatun, N. (2019). Produksi Ruang Kampung Muslim Cicakal Girang di Tanah Ulayat Baduy (Doctoral dissertation, Universitas Islam Indonesia).
  4. Wawancara bersama Mas Ridwan selaku fasilitator Masyarakat Suku Baduy.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun