"Alay."
"Iya aku alay, soalnya Alayfu," jawab Bina dengan tertawa membuat Agam juga ikut tertawa.
Benarkan kata Agam, Bina itu aneh!
"Eh Agam, ibu aku sudah ada di depan, aku duluan duluan ya."
Agam mengangguk dengan senyum tipis. "Iya Na, hati-hati ya."
Mengenal Bina adalah hal yang menyenangkan menurut Agam. Bina itu freak, jadi seperti ada hal seru bagi nya setiap berbicara dengan Bina. Padahal, Agam tak pernah berpikir bahwa ia dan Bina akan menjadi teman dekat karena dulu, Bina itu selalu judes jadi siapapun pasti takut duluan untuk ngobrol dengan perempuan itu.
***
Satu bulan, dua bulan, tiga bulan sudah berlalu. Bina dan Agam juga terlihat semakin dekat berteman.
Agam membuat banyak perubahan untuk Bina. Seperti, yang tadinya Bina selalu malas untuk belajar perempuan itu jadi rajin, juga saat dikelas, yang biasanya Bina selalu malas memperhatikan guru atau bahkan tertidur dikelas kini menjadi lebih aktif bahkan Bina juga sering bertanya dan menjawab pertanyaan guru.
"Agam, aku mau ngasi tau kamu sesuatu." Agam mengerutkan keningnya bingung. "Tapi kamu jangan sedih ya," lanjut Bina.
"Kenapa?"