Jadi, apa yang sebenarnya dilakukan oleh seorang teknisi elektromedik setiap harinya? Jika Anda bekerja di rumah sakit, mungkin Anda akan menemui mereka saat alat medis mengalami kerusakan atau saat sedang diinspeksi. Tugas utama mereka adalah memastikan alat medis selalu dalam kondisi terbaik. Beberapa tugas dan wewenang mereka meliputi:
- Mengoperasikan alat elektromedik dalam rangka pemeliharaan, perbaikan, pengujian dan kalibrasi.
- Melaksanakan pemeliharaan alat elektromedik, pengujian dan kalibrasi.
- Melaksanakan pemantauan fungsi alat elektromedik
- Menganalisa kerusakan dan perbaikan alat elektromedik.
- Melakukan inspeksi unjuk kerja alat elektromedik, pengujian dan kalibrasi.
- Melakukan inspeksi keamanan alat elektromedik, pengujian dan kalibrasi.
- Melaksanakan pengujian laik pakai alat elektromedik, pengujian dan kalibrasi.
- Melaksanakan pengujian dan kalibrasi alat elektromedik.
- Melaksanakan penyuluhan, pembelajaran, penelitian dan pengembangan alat elektromedik.
- Melakukan perakitan dan instalasi alat elektromedik.
- Melakukan perencanaan instalasi, pemeliharaan, perbaikan, pengujian dan kalibrasi alat elektromedik, pengujian dan kalibrasi.
- Melakukan kajian teknis yang berkaitan dengan alat elektromedik, pengujian dan kalibrasi.
- Memecahkan masalah dan melakukan bimbingan teknis bidang elektromedik
Namun, meski memiliki keahlian teknis tinggi, teknisi elektromedik tidak diperbolehkan untuk melakukan prosedur medis atau memberikan diagnosa medis. Wewenang mereka terbatas pada pengelolaan alat medis saja. Itu sebabnya mereka bekerja dalam tim dengan tenaga medis lain, seperti dokter dan perawat.
Tanggung Jawab Teknisi Elektromedik
Keselamatan pasien adalah prioritas utama dalam setiap pelayanan kesehatan. Alat medis yang rusak atau tidak berfungsi dengan benar dapat berisiko tinggi bagi pasien. Teknisi elektromedik, dengan keahlian mereka, berperan penting dalam mencegah kejadian-kejadian yang dapat membahayakan pasien. Misalnya, mereka harus memastikan tidak ada kebocoran listrik pada alat medis yang bisa menyebabkan bahaya bagi pasien atau petugas medis.
Dalam hal ini, Kode Etik Tenaga Kesehatan di Indonesia memberikan panduan bagi ahli elektromedik untuk selalu mengutamakan keselamatan dan kesejahteraan pasien. Etika ini menuntut seorang profesional untuk melakukan evaluasi risiko, memastikan perangkat medis berfungsi dengan baik, dan menghindari kerusakan yang dapat membahayakan pasien.
Di tingkat internasional, peran etika ini juga diatur secara ketat. Di negara-negara dengan regulasi yang lebih maju, seperti Australia, profesi ahli elektromedik diatur oleh Australian Medical Association (AMA), yang menekankan bahwa pengoperasian alat medis harus dilakukan dengan mempertimbangkan hak-hak pasien, transparansi, dan tanggung jawab moral. Hal ini menunjukkan bahwa meskipun teknologi semakin berkembang, prinsip-prinsip etika yang diatur dalam regulasi internasional tetap mengharuskan keterlibatan manusia yang terlatih dalam memastikan keselamatan pasien.
Bagaimana Teknisi Elektromedik Menjaga Profesionalisme Mereka?
Teknisi elektromedik tidak bekerja hanya berdasarkan intuisi. Mereka mengikuti pelatihan dan sertifikasi yang diberikan oleh instansi terkait. Pemerintah melalui Peraturan Menteri Kesehatan dan Peraturan Pemerintah mengharuskan teknisi elektromedik untuk selalu mengikuti pelatihan dan uji kompetensi secara berkala. Ini membantu mereka untuk terus meningkatkan keterampilan dan pengetahuan mereka dalam bidang yang sangat dinamis ini.
Pelatihan ini bukan hanya soal teknologi terbaru, tetapi juga mencakup keterampilan keselamatan kerja, prosedur penanganan keadaan darurat, serta etika dalam bekerja di lingkungan medis.
Tantangan yang Dihadapi Teknisi Elektromedik
Namun, seperti profesi lainnya, pekerjaan ini tidak tanpa tantangan. Salah satu tantangan utama yang dihadapi oleh teknisi elektromedik adalah perkembangan teknologi yang cepat. Alat medis yang digunakan hari ini mungkin akan digantikan dengan teknologi baru dalam waktu dekat. Teknisi elektromedik harus selalu siap untuk belajar dan beradaptasi dengan alat-alat medis yang lebih canggih.