Mohon tunggu...
Vania Salsabila
Vania Salsabila Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa Elektromedik

Mahasiswa Rekayasa Teknik Elektromedik

Selanjutnya

Tutup

Worklife

Penunjang Kesuksesan Seorang Elektromedis

27 Oktober 2024   22:44 Diperbarui: 28 Oktober 2024   00:17 284
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Worklife. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

  Dalam dunia kesehatan yang terus berkembang, peran elektromedis semakin penting, terutama karena kebutuhan akan teknologi medis yang semakin canggih. Elektromedis sendiri merupakan orang-orang yang bertanggung jawab memastikan alat-alat medis di rumah sakit atau fasilitas kesehatan lainnya berfungsi dengan baik dan aman. Namun, menjadi elektromedis yang sukses bukan hanya soal keterampilan teknis, tetapi juga melibatkan pengembangan karakter dan etika kerja yang kuat.

Keterampilan teknis penting, tetapi soft skills dan etika profesional sama pentingnya untuk membantu seorang elektromedis bekerja dengan baik. Misalnya, sikap profesionalisme sangat penting. Elektromedis perlu memiliki kemampuan teknis yang baik, tapi mereka juga harus bisa bekerja dengan etis, bertanggung jawab, dan selalu berusaha untuk meningkatkan diri.

Apa Itu Profesi, Profesional, dan Profesionalisme?

Sebelum memahami peran elektromedis lebih dalam, ada baiknya kita tahu dulu perbedaan antara profesi, profesional, dan profesionalisme:

  1. Profesi, merupakan kata serapan dari Belanda yaitu "profeise" yang bermakna janji untuk memenuhi kewajiban suatu tugas khusus dengan tetap dalam kata lain profesi adalah suatu pekerjaan yang membutuhkan pengetahuan khusus, keterampilan, dan pelatihan formal di bidang tertentu. Seseorang dapat menjalankan profesi memiliki dasar pendidikan formal, sertifikasi atau lisensi, dan pelatihan yang relevan. Umumnya profesi memiliki asosiasi tertentu yang menetapkan standar, kode etik, dan prosedur bagi anggotanya 

  2. Profesional, merujuk pada individu yang menjalankan suatu pekerjaan dengan kompetensi,integritas, dan etika yang tinggi, sesuai dengan standar yang berlaku dalam bidang tersebut. Seorang profesional tidak hanya mengacu pada keterampilan teknisnya, tetapi juga mencakup perilaku, sikap, dan bagaimana seseorang berinteraksi dengan orang lain sesuai dengan etika profesinya. Seorang profesional diharapkan mampu bekerja secara mandiri, bertanggung jawab dan dapat diandalkan. 

  3. Profesionalisme, merupakan manifestasi dari sikap dan perilaku yang mencerminkan komitmen terhadap kualitas kerja, kepatuhan terhadap kode etik, serta kemampuan untuk beradaptasi dengan dinamika lingkungan kerja yang terus berubah. Dalam kata lain, profesionalisme mencerminkan kredibilitas seorang profesional dalam menjalankan profesinya 

Ketiga hal ini saling berkaitan dan sangat penting untuk keseluruhan kerja, dengan profesionalisme ini dapat mendorong individu untuk memberikan yang terbaik dalam pekerjaannya,sehingga kualitas layanan yang diberikan juga meningkat, selain itu profesionalisme yang tinggi akan membangun kepercayaan publik terhadap suatu profesi, dan seorang profesional yang kompeten dan memiliki etika kerja yang tinggi akan mudah bersaing di pasar kerja.

Prinsip dan Etika Profesi Elektromedis

Setiap profesi memiliki prinsip dan standar etika, termasuk elektromedis. Beberapa prinsip penting yang harus dipatuhi adalah:

  • Kejujuran: Elektromedis harus jujur dalam bekerja, baik kepada pasien, kolega, maupun atasan. Mereka harus memberi informasi yang benar dan tidak menyembunyikan kesalahan.

  • Tanggung Jawab: Mereka harus siap bertanggung jawab atas setiap tindakan dan keputusan yang diambil.

  • Keadilan: Semua pasien dan rekan kerja yang dihadapi oleh seorang elektromedis harus diperlakukan sama tanpa diskriminasi.

  • Otonomi: Elektromedis memiliki kebebasan untuk membuat keputusan berdasarkan pengetahuan dan keterampilan yang dimiliki, tanpa intervensi yang tidak perlu. Namun, mereka juga harus menghormati hak pasien dan keputusan tim medis lainnya.

Tugas dan Tanggung Jawab Elektromedis

  Elektromedis merupakan salah satu profesi yang penting dalam dunia Kesehatan, terutama dalam hal pengelolaan dan pemeliharaan teknologi medis berbasis listrik dan elektronik, yang dikenal sebagai peralatan elektromedik. Tanggung jawab seorang elektromedis meliputi pemasangan,perawatan, perbaikan, serta pengoperasian berbagai perangkat medis di fasilitas kesehatan sepertirumah sakit, klinik, dan laboratorium. Mereka juga melakukan pengujian dan kalibrasi peralatan elektromedik untuk memastikan alat-alat tersebut aman dan efektif digunakan.Untuk menjadi seorang elektromedis diperlukan pendidikan khusus secara formal seperti diploma atau sarjana Teknik Elektromedik maupun lisensi lain untuk menjalankan praktik yang bertujuan untuk mengarahkan seseorang tersebut pada tanggung jawab luas mengenai instalasi,perawatan, perbaikan, hingga pengoperasian berbagai perangkat elektromedik di fasilitas kesehatan seperti rumah sakit, klinik, dan laboratorium medis. Selain itu, elektromedis juga berperan dalam melakukan pengujian dan kalibrasi peralatan medis yang menggunakan prinsip listrik, hal ini guna memastikan kinerja alat tersebut sesuai dengan standar keamanan dan efektivitas.

  Untuk menjadi elektromedis yang profesional tidak hanya memerlukan pengetahuan teknis mengenai perangkat medis, tetapi juga pemahaman mendalam tentang regulasi alat elektromedik,kemampuan untuk menjalankan tugas secara tepat waktu, akurat, penuh tanggung jawab dengan standar kesehatan untuk memastikan bahwa setiap alat yang digunakan berfungsi optimal dan aman bagi pasien serta pengguna. Seorang elektromedis yang profesional juga harus terus memperbarui keahliannya. Dengan perkembangan teknologi yang begitu cepat, seorang elektromedis perlu aktifdalam mengikuti pelatihan, seminar, dan sertifikasi terbaru. Ini akan memastikan bahwa kompetensi yang dimiliki tetap relevan dan bermanfaat dalam menghadapi tantangan di lapangan. 

Sebagai elektromedis, etika profesi adalah hal yang tidak bisa ditawar. Mengingat elektromedis bekerja dengan peralatan yang langsung berdampak pada keselamatan pasien, menjunjung tinggi etika profesi menjadi kewajiban. Etika ini melibatkan kejujuran, tanggung jawab, dan keterbukaandalam menjalankan setiap tugas.Seorang elektromedis yang beretika dalam berprofesi adalah mereka yang mampu menempatkan kepentingan pasien dan kualitas peralatan medis di atas segalanya. Tidak hanya berfokus pada aspek teknis, tetapi juga mengedepankan kepedulian terhadap keselamatan dan kenyamanan pasien. Dalam menjalankan tugasnya, elektromedis harus bekerja dengan jujur dan transparan, serta mampu menjaga kepercayaan baik dari pasien maupun tim medis lainnya.

Lalu bagaimana untuk Menjadi elektromedis yang kompeten yang sukses? Mari simak dipembahasan selanjutnya.

Pengembangan Diri yang Penting untuk Elektromedis

Selain keterampilan teknis, elektromedis juga perlu memiliki soft skills yang mendukung untuk sukses, seperti:

  1. Sikap Mental Positif: Penting untuk tetap optimis dan tenang saat menghadapi masalah.  Dengan bersikap positif, elektromedis tidak hanya mampumengatasi hambatan, tetapi juga melihat setiap masalah sebagai peluang untuk meningkatkan kompetensinya. 

  2. Kemampuan Komunikasi: Seorang elektromedis harus dapat berkomunikasi dengan jelas dan tepat dengan berbagai pihak, baik secara lisan maupun tertulis . Komunikasi yang baik dengan kolega, pasien, dan tim medis akan membuat pekerjaan lebih lancar.

  3. Manajemen Waktu:   Seorang elektromedis seringkali harus bekerja dengan tenggat waktu yang ketat dan keterampilan manajemen waktu yang baik memungkinkan mereka untuk memprioritaskan tugas, mengelola waktu dengan efisien, dan menyelesaikan pekerjaan tepat waktu. 

  4. Pemecahan Masalah: Pemecahan masalah bagi seorang elektromedis melibatkan beberapa langkah penting, mulai dari mengidentifikasi masalah pada alat medis, menganalisis penyebab, merumuskan solusi, hingga mengambil tindakan yang tepat dan menguji kembali alat tersebut setelah perbaikan. Elektromedis harus bekerja cepat dan akurat, terutama dalam situasi kritis, dengan tetap memprioritaskan keselamatan pasien dan memastikan alat berfungsi sesuai standar. Setelah masalah teratasi, mereka juga perlu mendokumentasikan setiap langkah yang diambil untuk keperluan referensi dan kepatuhan terhadap regulasi.

  5. Pembelajaran Berkelanjutan: Pembelajaran berkelanjutan bagi elektromedis adalah proses terus-menerus meningkatkan pengetahuan dan keterampilan untuk mengikuti perkembangan teknologi medis. Ini mencakup pelatihan, sertifikasi, memahami regulasi terbaru, serta menguasai teknologi baru. Elektromedis juga perlu belajar dari pengalaman lapangan, bergabung dengan komunitas profesional, dan memanfaatkan sumber daya digital agar tetap kompeten dan relevan di tengah perubahan teknologi yang cepat, serta untuk memastikan keselamatan pasien dan kualitas layanan yang optimal. 

Menerapkan 7 Kebiasaan yang Sangat Efektif

Ada beberapa prinsip dari buku "7 Habits of Highly Effective People" karya Stephen Covey yang bisa diterapkan oleh seorang elektromedis, seperti:

  1.     Be Proactive (Bersikap Proaktif), Elektromedis yang proaktif tidak menunggu hingga masalah terjadi. Mereka secara aktif melakukan pemeriksaan rutin terhadap peralatan medis untuk mencegah kerusakan yang dapat membahayakan pasien.

  2. Begin with the End in Mind (Mulai dengan Tujuan Akhir), Setiap tindakan yang diambil oleh elektromedis harus memiliki tujuan akhir yang jelas, yaitu menjaga kelancaran pelayanan kesehatan. Misalnya, perbaikan dan kalibrasi peralatan medis harus dilakukan dengan tujuan agar pasien mendapatkan layanan yang aman dan optimal.

  3. Put First Things First (Prioritaskan yang Terpenting), Elektromedis sering dihadapkan pada situasi yang menuntut kemampuan untuk memprioritaskan pekerjaan. Misalnya, menentukan alat vital mana yang harus diperbaiki atau dirawat terlebih dahulu berdasarkan urgensi medis sangat penting. Alat yang kritis untuk keselamatan pasien harus diutamakan di atas yang lainnya.

  4. Think Win-Win (Berpikir Menang-Menang), Elektromedis harus mencari solusi yang saling menguntungkan semua pihak, baik untuk pasien,rumah sakit, maupun dirinya sendiri. Misalnya , saat rumah sakit ingin meminimalisir biaya perbaikan, seorang elektromedis memberikan alternatif terbaik tanpa mengorbankan kualitas.

  5. Seek First to Understand Then to Be Understood (Berusaha Memahami Sebelum Dipahami), Elektromedis yang baik adalah pendengar yang baik. Sebelum membuat keputusan terkait perbaikan alat, mereka harus terlebih dahulu memahami kebutuhan dokter, perawat, atau staf medis lain yang menggunakannya. Dengan mendengarkan keluhan atau masalah yang dihadapi rekan kerja, solusi yang diambil akan lebih tepat sasaran dan efektif.

  6. Be Synergize (Menjadi Bersinergi), adalah kunci keberhasilan dalam lingkungan rumah sakit.Elektromedis harus mampu bekerja sama dengan dokter, perawat, dan teknisi lainnya untukmencapai hasil yang lebih baik dalam perawatan dan pemeliharaan alat medis. Sinergi ini memungkinkan tercapainya tujuan bersama dengan lebih efisien dan efektif.

  7. Sharpen the Saw (Asah Gergaji), Teknologi medis berkembang dengan sangat cepat, dan seorang elektromedis harus terus memperbarui keterampilannya. Dengan mengikuti pelatihan, seminar, atau membaca literatur terbaru, elektromedis dapat menjaga relevansi dan kompetensinya dalam menghadapi perkembangan teknologi dan tantangan baru di bidang kesehatan. Dengan perkembangan teknologi yang pesat, elektromedis harus mampu dengan cepat mempelajari perangkat atau teknik baru. Adaptasi terhadap perubahan adalah kunci untuk tetap kompetitif dan relevan di dunia medis yang terus berkembang.

    Maka dari itu menjadi seorang elektromedis yang sukses bukan hanya tentang keterampilan teknis, tetapi juga tentang bagaimana seseorang dapat menerapkan prinsip etika, profesionalisme, dan soft skills yang relevan. Dengan menerapkan kebiasaan efektif dan terus berkomitmen untuk pengembangan diri, seorang elektromedis dapat menjadi lebih proaktif, produktif, dan siap menghadapi tantangan dalam pekerjaannya. Ini tidak hanya akan meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan tetapi juga meningkatkan kredibilitas dan kepercayaan publik terhadap profesi elektromedis.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun