Mohon tunggu...
Vania Salsabila
Vania Salsabila Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa Elektromedik

Mahasiswa Rekayasa Teknik Elektromedik

Selanjutnya

Tutup

Worklife

Penunjang Kesuksesan Seorang Elektromedis

27 Oktober 2024   22:44 Diperbarui: 28 Oktober 2024   00:17 284
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Worklife. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Tanggung Jawab: Mereka harus siap bertanggung jawab atas setiap tindakan dan keputusan yang diambil.

  • Keadilan: Semua pasien dan rekan kerja yang dihadapi oleh seorang elektromedis harus diperlakukan sama tanpa diskriminasi.

  • Otonomi: Elektromedis memiliki kebebasan untuk membuat keputusan berdasarkan pengetahuan dan keterampilan yang dimiliki, tanpa intervensi yang tidak perlu. Namun, mereka juga harus menghormati hak pasien dan keputusan tim medis lainnya.

  • Tugas dan Tanggung Jawab Elektromedis

      Elektromedis merupakan salah satu profesi yang penting dalam dunia Kesehatan, terutama dalam hal pengelolaan dan pemeliharaan teknologi medis berbasis listrik dan elektronik, yang dikenal sebagai peralatan elektromedik. Tanggung jawab seorang elektromedis meliputi pemasangan,perawatan, perbaikan, serta pengoperasian berbagai perangkat medis di fasilitas kesehatan sepertirumah sakit, klinik, dan laboratorium. Mereka juga melakukan pengujian dan kalibrasi peralatan elektromedik untuk memastikan alat-alat tersebut aman dan efektif digunakan.Untuk menjadi seorang elektromedis diperlukan pendidikan khusus secara formal seperti diploma atau sarjana Teknik Elektromedik maupun lisensi lain untuk menjalankan praktik yang bertujuan untuk mengarahkan seseorang tersebut pada tanggung jawab luas mengenai instalasi,perawatan, perbaikan, hingga pengoperasian berbagai perangkat elektromedik di fasilitas kesehatan seperti rumah sakit, klinik, dan laboratorium medis. Selain itu, elektromedis juga berperan dalam melakukan pengujian dan kalibrasi peralatan medis yang menggunakan prinsip listrik, hal ini guna memastikan kinerja alat tersebut sesuai dengan standar keamanan dan efektivitas.

      Untuk menjadi elektromedis yang profesional tidak hanya memerlukan pengetahuan teknis mengenai perangkat medis, tetapi juga pemahaman mendalam tentang regulasi alat elektromedik,kemampuan untuk menjalankan tugas secara tepat waktu, akurat, penuh tanggung jawab dengan standar kesehatan untuk memastikan bahwa setiap alat yang digunakan berfungsi optimal dan aman bagi pasien serta pengguna. Seorang elektromedis yang profesional juga harus terus memperbarui keahliannya. Dengan perkembangan teknologi yang begitu cepat, seorang elektromedis perlu aktifdalam mengikuti pelatihan, seminar, dan sertifikasi terbaru. Ini akan memastikan bahwa kompetensi yang dimiliki tetap relevan dan bermanfaat dalam menghadapi tantangan di lapangan. 

    Sebagai elektromedis, etika profesi adalah hal yang tidak bisa ditawar. Mengingat elektromedis bekerja dengan peralatan yang langsung berdampak pada keselamatan pasien, menjunjung tinggi etika profesi menjadi kewajiban. Etika ini melibatkan kejujuran, tanggung jawab, dan keterbukaandalam menjalankan setiap tugas.Seorang elektromedis yang beretika dalam berprofesi adalah mereka yang mampu menempatkan kepentingan pasien dan kualitas peralatan medis di atas segalanya. Tidak hanya berfokus pada aspek teknis, tetapi juga mengedepankan kepedulian terhadap keselamatan dan kenyamanan pasien. Dalam menjalankan tugasnya, elektromedis harus bekerja dengan jujur dan transparan, serta mampu menjaga kepercayaan baik dari pasien maupun tim medis lainnya.

    Lalu bagaimana untuk Menjadi elektromedis yang kompeten yang sukses? Mari simak dipembahasan selanjutnya.

    Pengembangan Diri yang Penting untuk Elektromedis

    Selain keterampilan teknis, elektromedis juga perlu memiliki soft skills yang mendukung untuk sukses, seperti:

    1. Sikap Mental Positif: Penting untuk tetap optimis dan tenang saat menghadapi masalah.  Dengan bersikap positif, elektromedis tidak hanya mampumengatasi hambatan, tetapi juga melihat setiap masalah sebagai peluang untuk meningkatkan kompetensinya. 

    2. HALAMAN :
      1. 1
      2. 2
      3. 3
      4. 4
      Mohon tunggu...

      Lihat Konten Worklife Selengkapnya
      Lihat Worklife Selengkapnya
      Beri Komentar
      Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

      Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
    LAPORKAN KONTEN
    Alasan
    Laporkan Konten
    Laporkan Akun