Mohon tunggu...
Vania Felicia
Vania Felicia Mohon Tunggu... Mahasiswa - UPN "Veteran" Yogyakarta

mahasiswa jurusan ilmu Hubungan Internasional UPN "Veteran" Yogyakarta.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Analisis Konflik India dan Pakistan dalam Memperebutkan Wilayah Kashmir dengan Perspektif Realisme

31 Mei 2024   06:17 Diperbarui: 31 Mei 2024   07:05 161
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kerusakan infrastruktur juga telah terjadi, dengan banyak bangunan, jalan, dan fasilitas umum rusak atau hancur. Kerusakan ini telah menyebabkan kesulitan dalam mendapatkan akses ke fasilitas dasar seperti air, listrik, dan kesehatan.

Konflik antara India dan Pakistan ini memberi pengaruh pada stabilitas keamanan di Asia Selatan dengan meningkatnya ancaman terorisme dan meningkatnya kepentingan geopolitik, yang dimana seharunya stabilitas keamanan di Asia Selatan sangat penting untuk stabilitas global.

Memburuknya hubungan antara India dan Pakistan dengan meningkatnya ketegangan dan kebencian antara kedua negara karena konflik Kashmir, dapat berpengaruh pada sektor ekonomi, militer, hingga pendidikan.

Dalam perspektif realisme, solusi konflik ini dapat ditemukan melalui diplomasi dan negosiasi antara India dan Pakistan. Kedua negara harus berkomunikasi dan berkoordinasi untuk menyelesaikan perbedaan kepentingan nasional mereka. Selain itu, peran aktor ketiga seperti PBB dan Amerika Serikat juga dapat membantu dalam menyelesaikan konflik ini.

Analisis konflik India dan Pakistan dalam memperebutkan wilayah Kashmir dalam perspektif realisme menunjukkan bahwa konflik ini berawal dari perbedaan kepentingan nasional antara dua negara dan memiliki dampak yang luas dan kompleks. Solusi konflik ini dapat ditemukan melalui diplomasi dan negosiasi antara India dan Pakistan, serta peran aktor ketiga.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun