Berbeda dengan salah satu program yang termasuk ke dalam nilai terendah, yaitu Hotman Paris Show, yang dianggap KPI lebih membawa kepentingan kelompok/personal, memiliki kedalaman informasi yang kurang, menyajikan topik yang kontroversi, dan memiliki pembawa acara yang sedikit provokatif serta menyudutkan narasumber.
3. Program Hiburan
Menurut KPI, sinetron juga termasuk ke dalam kategori program televisi yang memiliki nilai kualitas rendah dan tidak pernah ada perubahan signifikan untuk memenuhi standar nilai kualitas program, sejak riset KPI di tahun 2017.
Dalam riset tersebut, juga dijelaskan alasan sinetron selalu mendapatkan nilai rendah karena kerap kali melanggar poin relevansi, kelogisan, kekerasan (Kekerasan fisik, verbal, non-verbal, maupun seksual), dan kuasa supranatural.
Contoh kasus terbaru adalah mengenai sinetron “Suara Hati: Zahra”. Sinetron tersebut baru-baru ini dikecam masyarakat, ahli perfilman di Indonesia, dan bahkan anggota DPR, karena dinilai melanggar Pedoman Perilaku Penyiaran dan Standar Program Siaran (P3&SPS) dengan menayangkan adegan dewasa, poligami, kekerasan seksual, dan perkawinan anak. Berikut salah satu bentuk protes yang diberikan oleh Ernest Prakasa atas tayangan yang tak pantas:
Wisata dan Budaya
Menurut hasil riset KPI, meskipun masih melebihi standar yang ditentukan oleh KPI yaitu 3,00, indeks program wisata dan budaya pada tahun 2019 sebesar 3,19 yang berarti mengalami penurunan dibandingkan dari tahun 2017 yaitu sebesar 3,30.
Secara keseluruhan, program wisata dan budaya sudah cukup informatif dan edukatif. Contohnya yaitu Jejak Anak Negeri di Trans7 dan My Trip my Adventure di TransTV. Namun akhir-akhir ini seiring dengan masuknya budaya Korea yang semakin marak, mengakibatkan beberapa program tergantikan oleh drama-drama Korea. Apabila tidak dibatasi, maka dapat menimbulkan kurangnya pelestarian budaya Indonesia itu sendiri.
Program Anak