Mohon tunggu...
Vaniaasdyh
Vaniaasdyh Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - Mahasiswa

you were born to be love

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Prespektif Sosiokultural dalam Pendidikan Indonesia

19 Oktober 2024   17:47 Diperbarui: 19 Oktober 2024   18:05 22
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Topik 1 -- T1.8 Aksi Nyata

1. Mulai Dari Diri: Apa yang Anda pikirkan tentang topik ini sebelum memulai proses pembelajaran?

Sebelum memulai pembelajaran topik pertama pada mata kuliah ini, saya beranggapan bahwa saya harus mampu memaknai dan mengaplikasikan ilmu yang saya dapatkan dalam berhadapan dengan peserta didik yang memiliki keberagaman latar belakang sosial dan budaya. Saya memahami bahwa setiap peserta didik adalah individu yang memiliki pengalaman dan identitas yang unik dan beragam. Oleh karena itu, saya berupaya untuk memahami dan menghargai atas keberagaman tersebut sebagai warna yang nantinya menghiasi perjalanan saya menjadi guru profesional. Saya juga berusaha untuk membuat perencanaan, melaksanakan, dan merefleksikan pembelajaran yang mencerminkan pengalaman hidup dan nilai budaya peserta didik.

2. Eksplorasi Konsep: Apa yang Anda pelajari dari konsep yang Anda pelajari dalam topik ini?

Pada topik ini, saya mempelajari tentang pengaruh faktor-faktor sosial, budaya, ekonomi, dan politik pada dinamika pendidikan di Indonesia dari sebelum kemerdekaan hingga saat ini. Melalui topik ini, wawasan dan pengetahuan saya bertambah mengenai perkembangan pendidikan Indonesia dan bagaimana pendidikan diterapkan pada masa kolonial Belanda dan penjajahan Jepang. Hingga pada masa muncul Taman Siswa yang merupakan sekolah yang diperuntukkan untuk rakyat Indonesia dari semua kalangan, yang mana Taman siswa ini merupakan sekolah yang didirikan oleh Ki Hajar Dewantara.

Faktor sosial berpengaruh dalam cakupan nilai norma dan budaya yang membentuk pendidikan dan peserta didik. Kemudian faktor budaya memberi pengaruh dalam bagaimana pendidikan mencerminkan nilai dan tradisi lokal. Selanjutnya faktor ekonomi berpengaruh dalam ketersediaan sumber dana yang menjadi kunci akses pemerataan dan kualitas pendidikan yang didapat. Terakhir adalah faktor politik yang memberi pengaruh mengenai kebijkan pendidikan dan tujuan pendidikan nasional. Dari keterbatasan atau kekurangan yang kerap ditemukan pada perjalanan pendidikan nasional ini, selalu ada semangat untuk meningkatkan pendidikan pada generasi muda yang seharusnya didukung oleh kontribusi masyarakat dan pemerintah.

3. Ruang Kolaborasi: Apa yang Anda pelajari lebih lanjut bersama dengan rekan-rekan Anda dalam ruang kolaborasi?

Pada ruang kolaborasi, saya bersama rekan-rekan mengkaji beberapa video yang menggambarkan dokumetasi dari suatu wilayah terpencil yang masih mengalami keterbasan pendidikan. Keterbatasan tersebut yakni dalam hal sarana dan prasarana, minimnya fasilitas sekolah, kekurangnya tenaga pendidik, media pembelajaran yang menunjang berjalannya proses pembelajaran.

Namun dalam keterbatasan pendidikan tersebut, terdapat upaya yang dilakukan pemerintah dalam mengatasi permasalahan ini. Yakni pengiriman pengajar muda dari kota untuk memberikan pembaruan dalam pembelajaran. Upaya ini tampak membuahkan hasil yaitu semakin meningkatnya semangat belajar anak-anak lokal daeral untuk belajar. Hal ini menghasilkan harapan yang cerah bagi generasi penerus bangsa, dimana dengan meningkatnya kualitas pendidikan akan berpengaruh pada meningkatnya kualitas sumber daya manusia di Indonesia.

4. Demonstrasi Kontekstual: Apa hal penting yang Anda pelajari dari proses demonstrasi kontekstual yang Anda jalani bersama kelompok (bisa tentang materi, rekan, dan diri sendiri)?

Hal yang saya dapatkan pada demonstrasi kontekstual adalah pengalaman bersama rekan-rekan dalam berdiskusi dan bertukar sudut pandang yang beraneka ragam. Dalam bagian ini, kami saling menyampaikan pendapat yang kemudian diambil kesepakatan bersama untuk menyelesaikan tugas ini. Kami saling mendukung dalam menyampaikan pendapat dan ide, kami dan rekan-rekan pun mendengarkan presentasi dengan mudah memahaminya. Kegiatan ini dapat mengasah keterampilan komunikasi kami, yang sangat penting untuk kami miliki sebagai guru profesional.

5. Elaborasi Pemahaman: 

  • Sejauh ini, apa yang sudah Anda pahami tentang topik ini? 

Pada topik ini saya memahami bahwa pembelajaran berdiferensiasi berkaitan erat dengan pendekatan multikultural. Yang mana keduanya memiliki tujuan untuk menghargai keragaman peserta didik. Pembelajaran berdiferensiasi berfokus pada menyesuaikan metode, sumber belajar, dan strategi pembelajara agar sesuai dengan kebutuhan peserta didik. Sementara pendekatan multikultural dalam pendidikan menekankan pentingnya memasukkan berbagai perspektif budaya, nilai-nilai, dan pengalaman hidup ke dalam penerapannya.

  • Apa hal baru yang Anda pahami atau yang berubah dari pemahaman di awal sebelum pembelajaran dimulai? 

Pembelajaran yang dapat disesuaikan dengan konteks lingkungan dan nilai budaya yang ada di sekolah. Hal tersebut bertujuan agar guru mampu merancang dan melaksanakan pembelajaran yang bermakna sehingga kebutuhan peserta didik dapat terpenuhi secara maksimal selama proses pembelajaran. Karena akan lebih mudah bagi peserta didik untuk mengaitkan pelajaran dengan pengalaman sehari-hari mereka Dengan mempertimbangkan sosial, budaya, dan ekonomi yang ada di lingkungan sekolah guru dapat merancang metode pengajaran yang lebih sesuai dengan pengalaman peserta didik.

  • Apa yang ingin Anda pelajari lebih lanjut? 

Hal yang membuat saya tertarik untuk mendalami lebih lanjut adalah bagaimana cara menciptakan lingkungan dan suasana belajar yang ramah tamah akan keanekaragaman  sosial dan budaya. Lingkungan belajar yang mengintegrasikan perbedaan budaya, latar belakang dan pengalaman peserta didik ke dalam pembelajaran. Saya juga ingin menerapkan kegiatan yang mendorong peserta didik melakukan komunikasi, kolaborasi, dan interaksi. Serta, saya ingin mendapat pengetahuan dan wawasan yang lebih luas akan praktik nyata yang dalam lingkungan pembelajaran, sehingga hal itu dapat menjadi bahan saya belajar menjadi pendidik yang profesional dalam mendukung keberagaman dan perkembangan yang peserta didik miliki.

6. Koneksi Antar Materi: Apa yang Anda pelajari dari koneksi antar materi baik di dalam mata kuliah yang sama maupun dengan mata kuliah lain?

Setelah mempelajari topik ini pada mata kuliah perspektif sosiokultural dalam pendidikan, saya mengetahui bahwa mata kuliah ini memiliki keterkaitan yang erat dengan beberapa mata kuliah lain yang saya ikuti, seperti :

  • Filosofi Pendidikan Indonesia

Saya memahami bahwa perjalanan pendidikan di Indonesia tentunya mengalami perkembangan dari waktu ke waktu, hal itu merupakan refleksi dari perubahan zaman yang dipengaruhi oleh berbagai faktor, termasuk faktor sosial, budaya, ekonomi, dan politik. Pemahaman ini memberikan landasan penting bagi peran guru dalam menyesuaikan pendekatan pembelajaran sesuai dengan latar belakang peserta didik dengan dasar pemikiran Ki Hajar Dewantara.

  • Pemahaman Peserta Didik dan Pembelajaran

Saya memahami bahwa peserta didik memiliki latar belakang sosial, budaya, ekonomi, dan politik yang beragam. Hubungan antara mata kuliah perspektif sosiokultural dengan pemahaman peserta didik juga mata kuliah filosofi pendidikan adalah pengaruh faktor sosial, budaya, ekonomi, dan politik  terhadap pendidikan Indonesia dan bagaimana guru dapat merancang pendekatan pembelajaran yang sesuai dengan latar belakang yang beragam dari peserta didik.

  • Prinsip Pengajaran dan Asesmen

Pada mata kuliah prespektif sosiokultural, saya telah memahami bagaimana pengaruh faktor sosial, budaya, ekonomi, dan politik terhadap pendidikan. Hal itu membuat saya sebagai calon guru profesional  untuk merancang dan menerapkan asesmen yang sesuai dengan konsep pengajaran yang telah disesuaikan dengan latar belakang peserta didik.

  • Praktik Pengalaman Lapangan 1

Pada mata kuliah PPL 1 ini, saya sebagai mahasiswa PPG diharus untuk mengaplikasikan semua ilmu yang saya dapatkan. Mulai dari rencana pembelajaran yang memperhatikan prinsip pengajaran dan asesmen.

7. Aksi nyata 

  • Apa manfaat pembelajaran ini untuk kesiapan Anda sebagai guru?

Manfaat yang saya peroleh dari topik ini adalah saya mempersiapkan diri untuk menjadi seorang guru profesional, yang tidak hanya menjalankan peran mengajar dikelas saja namun mampu menjadi guru yang memenuhi peran sebagai pendidik. Untuk menjadi guru profesional yang seperti itu, tentunya kita membutuhkan pembelajaran dan pengalaman yang bermakna. Melalui topik ini, saya mendapat pembelajaran mengenai pendekatan pembelajaran yang relevan dengan menyesuaikan keberagaman sosial dan budaya yang dimiliki siswa. Jika saya sebagai guru memahami akan hal tersebut, harapan besarnya adalah terciptanya lingkungan belajar yang nyaman dan iklusif. Yang mana prinsip utama lingkungan belajar inklusif adalah memastikan semua siswa merasa diterima, dihargai, dan didukung dalam pembelajaran.

  • Bagaimana Anda menilai kesiapan Anda saat ini, dalam skala 1--10? Apa alasannya?

Kesiapan saya saat ini, saya menilai berada pada skala 7. Saya menilai dengan angka tersebut dikarenakan, saya perlu belajar lebih dalam hal menciptakan pembelajaran dan lingkungan belajar yang inklusif. Sebab saya merupakan pribadi yang belum memiliki banyak pengalaman dalam hal menerapkan langsung ilmu atau konsep yang saya dapatkan. Implementasi konsep prespektif sosiokultural ini memerlukan waktu dan latihan, yang belum saya dapatkan dengan maksimal. Selanjutnya, saya menyadari bahwa pengetahuan saya tentang perspektif sosiokultural masih belum luas dan mendalam. Untuk itu saya memelurkan waktu dan ruang untuk belajar lebih dalam hal memahami faktor- sosial, budaya, dan ekonomi yang memengaruhi pendidikan. Yang mana hal tersebut akan membantu saya ntuk menjadi guru yang profesional dan lebih siap menghadapi keberagaman peserta didik. Saya perlu menyiapkan diri, belajar, memaknai, dan memanfaatkan apabila terdapat kesempatan untuk saya menerapkan konsep sosiokultural dalam praktik pembelajaran yang saya lakukan.

  • Apa yang perlu Anda persiapkan lebih lanjut untuk bisa menerapkannya dengan optimal

Saya perlu menyiapkan diri saya sendiri yang kaya akan ilmu pengetahuan dan wawasan. Menurut saya, dengan memiliki motivasi belajar yang sepenuh hati, kita akan menjadi lebih memaknai tiap-tiap materi atau konsep yang diajarkan lalu dapat mengaplikasikannya dalam praktik mengajar. Dengan demikian, saya dapat memenuhi peran sebagai pendidik yang  memenuhi kebutuhan dan sosial budaya peserta didik yang beraneka ragam sera menciptakan lingkungan pembelajaran yang inklusif. Dedikasi dalam meningkatkan pengetahuan dan keterampilan, saya berharap bahwa saya mampu menjalankan peran guru profesional di masa depan. Juga saya akan lebih siap memberikan kontribusi pada dunia pendidikan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun