4.Ciptakan prioritas pribadi: Tentukan apa yang benar-benar penting dan bermakna dalam hidup Anda dan fokuslah pada hal-hal tersebut. Jangan biarkan tekanan sosial mendikte apa yang harus Anda lakukan.
5.JOMO (Joy of Missing Out): Berbeda dengan FOMO, JOMO menekankan kebahagiaan yang muncul karena tidak selalu mengikuti arus. Ini mungkin berarti menghabiskan waktu sendirian atau memilih untuk tidak berpartisipasi dalam aktivitas tertentu karena Anda tahu apa yang terbaik untuk Anda.
FOMO merupakan fenomena sosial yang diperkuat oleh perkembangan teknologi dan media sosial. Meskipun hal ini dapat berdampak pada kesehatan mental dan kepuasan hidup kita, ada banyak cara untuk mengatasi dan mengelolanya. Dengan membatasi penggunaan media sosial, melatih kewaspadaan, dan menetapkan prioritas pribadi, kita dapat mengurangi dampak negatif FOMO dan menemukan kebahagiaan dengan apa yang kita miliki saat ini. Pada akhirnya, memahami dan mengelola FOMO adalah kunci untuk menjalani hidup yang lebih sehat dan memuaskan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H