Jangan Menderita Masalah Yang Dibayangkan
"Kita lebih menderita karena imajinasi daripada kenyataan." --- Seneca
Apa yang kamu khawatirkan saat ini?
- Pekerjaan Anda?
- Keluargamu?
- Masa depanmu?
- Kesehatanmu?
Anda tidak akan gila untuk khawatir, sangat manusiawi. Hal-hal buruk bisa terjadi terkait dengan salah satu dari tindakan mereka. Kecelakaan mobil. Kemerosotan ekonomi. Diagnosis yang mengejutkan yang belum tentu terjadi apagi masih dalam kendali anda terhindar dari hal terburuk anda.
Tapi mari kita mundur ke masa lalu: sebulan, setahun, lima tahun lalu. Apa yang kamu khawatirkan saat itu? Kebanyakan hal yang sama, bukan?
Dan berapa banyak kekhawatiran yang terjadi? Seperti yang disindir Mark Twain, sindirlah: "Saya sudah tua dan telah mengetahui banyak sekali masalah, namun sebagian besar tidak pernah terjadi."
Dan bahkan hal-hal yang terjadi, Â jelas bukan berarti bahwa kekhawatiran tidak membantu menghentikannya, bukan?
Seneca-lah yang memberikan kalimat terbaik untuk perasaan ini: "Kita lebih sering merasa takut daripada terluka; dan kita lebih menderita karena imajinasi daripada kenyataan."
Jadi, "yang saya sarankan agar anda lakukan adalah," lanjut Seneca, "jangan merasa tidak bahagia sebelum krisis terjadi... Kita mempunyai kebiasaan membesar-besarkan, atau membayangkan, atau mengantisipasi, kesedihan." Jangan mengantisipasi kesedihan. Jangan biarkan kecemasan dan kekhawatiran menguasai diri Anda. Jangan biarkan kekhawatiran anda dibesar-besarkan melebihi apa yang sebenarnya mungkin terjadi. Jangan biarkan imajinasi mengambil alih kenyataan.
Bagi yang ingin mempraktekan Pedoman Kaum Stoa ini, Â Jika suatu saat anda merasa stres atau cemas, ingatkan diri Anda: "Tetaplah di masa sekarang. Fokus pada apa yang bisa Anda kendalikan."
Aturan Keempat