Mohon tunggu...
Tovanno Valentino
Tovanno Valentino Mohon Tunggu... Konsultan - Hanya Seorang Pemimpi

Hanya Seorang Pemimpi

Selanjutnya

Tutup

Analisis Pilihan

Jelang Debat Pilpres Ketiga, "Amunisi" Untuk Menyerang Lawan Semakin Seru!

2 Januari 2024   17:08 Diperbarui: 3 Januari 2024   04:36 11449
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Lebih lanjut disepakati juga bahwa tim masing-masing paslon harus menyampaikan taklimat kepada calon yang berdebat. Hal itu bertujuan supaya calon yang berdebat tak menggunakan singkatan dan istilah yang asing serta tak familier dalam bertanya. Seandainya memang singkatan dan istilah tersebut harus dipakai dalam bertanya, maka harus menjelaskan arti atau kepanjangannya.

Sebagai tindakan antisipasi apabila hal tersebut dilanggar oleh kontestan, maka moderator harus melurukan arti istilah yang tak familiar dan kepanjangan dari singkatan dimaksud.  Sehinga ruang geraknya moderator akan mengambil peran itu, tanpa kemudian mengurangi waktu dari capres ataupun cawapres (yang ditanya) pada saat debat dilakukan

Harapan

Ini adalah prediksi dan asumsi pribadi yang semoga menjadi masukan kepada tim sukses dan melilih yang ada,

  • Netizen jangan ragu jika menemukan kecurangan, baik dengan foto dan teknik lainnya untuk mendeteksinya yang selanjutnya dilaporkan ke bawaslu. Jika yakinpun viralkan saja, sejauh tidak melanggarak ketentuan undang-undang, terkiat mempublikasikan berita bohong
  • Buat Paslon Capres dan Cawapres, saran saya, sekalipun secara parsial menjelaskan visi dan misi anda. Lewat akun media sosial offcial tim sukses, maupun situs resmi, jangan saja menjelaskan dengan tulisan sekalipun baik.  Buatlah video yang menjelaskan visi, misi dan program anda dengan bahasa yang mudah dimengerti oleh rakyat dan dengan mudah diakses oleh meilih. (ini mengingat literasi kita sangatlah rendah)
  • Mau satu putarankah atau dua putarankah, yang menentukan adalah pemilih. Pengamat dan Tim Sukses hanya bisa prediksi. Jangan terlena dengan hasil suvey, pastikan pendukung anda hadir di bilik suara untuk memilih. Jika tidak  konsultan anda dan lemabaga Survey menyimpang dari prediksinya sekalipun dasar suvey centeris paribus, dalam keadaan tidak normal lemabaga survey tidak sepenuhnya salah dalam memotret dari waktu ke waktu hingga quick count
  • Netralitas ASN/TNI/POLRI sejatinya dapat diandalkan. Namun dalam pemilu hal ini pasti akan terjadi pelangaran, bahkan di negara aju sekalipun yang menganut sistim demokrasi. Namun tumpuan ini berada pada penegak hukum khususnya TNI dan Polri dengan perangkat intelijennya. Sudah dapat memprediksi wilayah-wilayah rawan terjadinya praktek kecurangan dan upaya pembelahan di tengah rakyat oleh oknum dari tm sukses tertentu.
  • Bagi masyarakat, khususnya akar rumput, seperti biasanya cenderung tidak berpikir rumit, akan menentukan pilihan pada pihak yang cenderung menang dan selama ini memihak dengan jelas kepada rakyat sekalipun tidak seidealnya. Tapi mereka cukup puas. Nah, bagi partai yang memiliki kekuatan basis masa akar rumput. Jaminkan mereka untuk hadir di TPS. Agar sesuai dengan ekspetasi anda.
  • Untuk kaum milenial, anda memang di atas angin dengan proporsi jumlah pemilih yang besar. Dibandingkan dengan generasi milineal yang sudah anti pati dengan pemilu. Bagi Gen-z inilah pengalaman anda pertama atau kedua dalam ikut menentukan pimpinan bangsa yang akan menghantar anda menuju Indonesia Emas yang realistis. Jangan menjadi Golput dan dengan karakter keras dan semau gue. Perhelaan Pesta Demokrasi ini, pada akhirnya anda pula yang akan menikmati hasilnya nanti.
  • Untuk penyenggara pemilu, KPU, Bawaslu dan DKPP. Ditangan andalah kesuksesan dari pesta demokrasi yang selangkah lebih maju di tahun 2024 nanti. Jadilah netral, dan lakukan tupoksi anda dengan meminimalisir terjadinya sengketa perhitungan suara. Serta berhati-hatilah dengan sistem IT anda, selalu dibackup secara periodik dan lakukan audit terhadap sistem dan perangkat. Tak lupa distribusi logistik pemilu seharusnya sudah bergerak ke daerah-daerah, jangan sampai kesalahan distribusi diluar perhitungan kuota logistik per provinsi, kabuapten kota, kecamatan hingga desa untuk menjamin kesiapan TPS hingga ketersediannya di Luar Negeri
  • Bagi kita semua, suara kita dianalogikan suara Tuhan. Benarkah? Jika anda ingin mewujudkannya pilihlah pemimpin Nasional, Daerah bahkan Caleg yang memiliki track record yang baik dalam memajukan daerah anda, bangsa dan negara. Saya yakin anda tidak akan memilih calon koruptor dan memiliki karakter dengan janji muluk-muluk.
  • Untuk Claleg, dengan penambahan partai politik dan jumlah caleg yang telah ditetapkan. Anda akan berada pada kondisi yang tidak normal.  Bunglah rasa ambisius jika basis masa anda tidak memadai, dan sekali-kali jangan bermain dengan politik uang, Percayalah sama saya, kelak pemerintah dan legeslatif baru nanti akan memperbaiki sistem dan sanksi bagi partai yang melanggar etika dan moral serta hukum. Karena nilai setitik, anda bisa mencelakai partai anda kelak

Selamat mengikuti deat Pilpres, jadilah kritis untuk menentukan pilihanya nanti. Namun yang pasti, semampu mungkin hindari untuk menjadi GOLPUT. Masa depan bangsa ini ditentukan pilihan anda, untuk anak cucu ke depan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun