Mohon tunggu...
Tovanno Valentino
Tovanno Valentino Mohon Tunggu... Konsultan - Hanya Seorang Pemimpi

Hanya Seorang Pemimpi

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Artikel Utama

"Scams": Jangan Mau Ditipu, Kenali Jenisnya, Modus, dan Pencegahannya

25 Juli 2023   00:50 Diperbarui: 25 Juli 2023   17:13 7963
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi (Source Adobe Stock. Credit: Timur Arbaev 

Terjebak dalam penipuan ini berarti Anda melanggar hukum dengan pencucian uang.

Penipuan lelang online (Online Auction Scams)

Penipu dapat berperan sebagai pembeli palsu atau penjual palsu. Jika mereka membeli dari Anda, mereka tampaknya membayar barang tersebut. Tapi segera setelah Anda mengirimkannya kepada mereka, pembayaran ditarik.

Penjual palsu membuat Anda membeli produk yang tidak ada dan menghilang begitu saja dengan uang Anda.

Jika Anda bisa, gunakan ongkos kirim terlacak untuk mengirim barang, dan simpan tanda terima Anda. Jangan setuju untuk membiarkan pembeli mengatur kurir mereka sendiri untuk datang dan mengambil barangnya.

Penipuan Amal

Penipu berperan sebagai organisasi amal yang meminta sumbangan untuk membantu korban bencana alam, atau untuk yayasan anak terlantar atai disabilitas dan sejenisnya. Apalagi penipuan amal ini dilakukan saat suatu bencana sedang terjadi di negara kit.

Target populer para penipu yang melakukan penipuan amal lainnya misalnya badan amal yang mengaku mengumpulkan uang untuk penelitian kanker , AIDS atau virus Ebola , panti asuhan anak-anak (penipu berpura-pura bekerja untuk panti asuhan atau organisasi nirlaba yang terkait dengannya), atau menyamar sebagai badan amal seperti Palang Merah.

Ada banyak metode yang akan digunakan scammers. Pertama, mereka akan meminta sumbangan, sering kali ditautkan ke artikel berita online untuk memperkuat cerita mereka tentang penggalangan dana.

Korban scammer adalah orang-orang dermawan yang percaya bahwa mereka membantu tujuan yang layak dan tidak mengharapkan imbalan apa pun.

Setelah terkirim, uangnya hilang dan penipu sering menghilang, meskipun banyak upaya untuk mempertahankan penipuan dengan meminta serangkaian pembayaran.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
  13. 13
  14. 14
  15. 15
  16. 16
  17. 17
  18. 18
  19. 19
  20. 20
  21. 21
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun