Selama dua atau 3 hari belakangan ini, beredar isu yang tampaknya telah terjadi sesuatu, yaitu sejumlah kode undangan Bluesky kebetulan diberikan di tangan yang tepat yaitu para Pembuat "sampah" Twitter yang lucu.
Sehingga saat ini, Bluesky dianggap sebagai aplikasi yang tepat, di tempat yang tepat, dan di waktu yang tepat.
Namun saat ini masih sangat awal menyimpulkan kedua aplikasi media sosial ini. Suatu hari yang baik tidak membuat platform melejit dan terkemuka. Hanya karena Bluesky menghabiskan sepanjang hari menjadi tren di Twitter, namun bukan berarti pengguna Twitter harus khawatir, meskipun Zoe Schiffer dari Platformer melaporkan bahwa Bluesky adalah topik yang sedang hangat di perbincangkan di Twitter pribadi.
Adakah kelemahan Bluesky?
Bluesky masih bisa mengacaukan semuanya. Misalnya, statusnya saat ini hanya terbatas pada undangan untuk menggunakan platform tersebut saat ini, hal tersebut bisa menjadi keuntungan atau malah sebaliknya akan mematikannya.
Ketika mendatangkan orang baru terlalu cepat, anda mungkin membawa terlalu banyak hal yang tidak diinginkan yang terlalu cepat merusak Twitter. Mendatangkan orang baru terlalu lambat, pengguna yang baik akan kehilangan minat karena terlalu lama untuk mendapatkan undangan itu. Dan jangan lupa, mereka masih ingin melakukan semua hal "terdesentralisasi" yang membingungkan kebanyakan orang normal.
Namun, jika Bluesky benar-benar mengambil pangsa pasar Twitter, itu akan sangat lucu, karena Twitter benar-benar memberi Bluesky sebagian besar dana awalnya. Sebelum Musk mengambil alih, Twitter dan Bluesky memiliki kemitraan, dan ketika Musk muncul setelah menghabiskan $44 miliar untuk mengakuisisi Twitter, kemitraan itu pun berakhir.
Yuk yang sabar menunggu undangan Bluesky Social sambil tetap menggunakan twitter, kelak anda juga yang memutuskan memilih yang mana, karena twitter tidak akan bubar begitu saja, masih memiliki kesempatan melakukan terobosan baru. Hal ini seperti ilustrasi saya terkait google+ dan Facebook. Kita lihat saja nanti perjalanan kedua platform "kakak beradik" ini menarik pengguna sebanyak mungkin dan dalam sisi bisnis meraih keuntungan dari fitur yang ada.
Salam
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H