Mohon tunggu...
Tovanno Valentino
Tovanno Valentino Mohon Tunggu... Konsultan - Hanya Seorang Pemimpi

Hanya Seorang Pemimpi

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Sejatinya Sukarelawan itu "Tidak Diupah", Namun Setidaknya Mereka Difasilitasi!

2 Februari 2022   10:55 Diperbarui: 2 Februari 2022   13:41 7009
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Nah di sinilah persoalan yang ingin saya tekankan lagi. Bahwa sekalipun seseorang itu menyebutkan dirinya sukarelawan, dia harus menyadari arti sukarelawan itu sendiri. Dan apa tujuan panggilan hati dia untuk menjadi sukarelawan. Itu yang bertama. Sekalipun bebas, masuk dan keluar dari suatu gerakan bersama. Gak ada masalah. Namun sebaiknya menetapkan hati, tujuan untuk bergabung untuk apa, dan keuntungan apa yang yang ingin didapatkan. 

Mungkin nanti saya akan tunjukin beberapa keuntungan menjadi seorang sukarelawan. 

Ok, yang kedua, terkait dengan "difasilitasi". Sekalipun tidak digaji seorang sukarelawan, bila seorang pimpinan gerakan, komunitas, yayasan atau dirangkum jadi NGO. Penting sekali, untuk mereka difasilitasi. Apa saja sih bentuk-bentuk fasilitasi itu. Ini menurut saya, berbasis pengalaman 

  1. Memberikan sarana (transport katakanlah) bagi sukarelawan yang gak memiliki kendaraan namun memiliki keahlian dan niatan untuk ikut bergabung dalam sebuah kegian. 
  2. Memberikan penambahan pengetahuan (atau bisa juga disebut workshop). Ini penting, sekalipun mereka hanya bermodal panggilan hati dan juga ternyata punya bidang keahlian yang berbeda. Untuk tujuan suatu organisasi menggerakan sukarelawannya, mereka harus di latih sesuatu tujuan daripada organisasi tersebut 
  3. Memberikan kesempatan bagi setiap sukarelawan untuk melatih diri, tampil, entah mempresentasikan konsep dan ide yang sudah digariskan oleh organisasi. Hal ini menambah nilai plus bagi mereka. Dengan kepercayan yang kita berikan, dia akan bisa memaksimalkan kemampuannya dan menjadi seorang sukarelawan yang baik dan sesuai tujuan bersama 
  4. Memberikan tunjangan makan, dalam bentuk makanan siap saji atau singkatnya bisa juga diajak makan bersama setelah kegiatan. Aapalagi bekegiatan dalam waktu yang lama. Ini bentuk kepedulian, bukan gaji atau upah. Mereka harus dihargai dan dimanusiakan. Sekalipun koceknya tebal. Tapi paling gak, sukarelawan lainnya mendapat sentuhan kasih dan perhatian dari kita yang menggerakan mereka untuk mencapai tujuan yang tentu saja baik.
  5. Fasilitasi mereka dengan literatur, kalo buku ada ya buku. Kalo ndak ada ya cetak e-book lah atau share e-book. Miimal pedoman organisasi dalam melakukan kegiatan kemasyarakatan. Ada SOP, ada artikel dan lain-lain 
  6. Fasilitasi mereka dengan apa yang mereka gak miliki fasilitas penunjang kegiatan karena gak selamanya sukarelawan dipikiran kita semua punya kekayaan, mereka punya hati yang tulus sebagai sukarelawan dalam membantu program-program kegiatan kemasyarakatan sudah merupakan nilai yang tak bisa diukur dengan hanya standar gaji.
  7. Beri Perlindungan dan kenyamanan bila perjalanan jauh dan harus menginap
  8. Perhatikan kesehatan mereka pada saat menjalankan kegiatan

Nah pasti ada yang nanya, darimana dana-dana itu diperoleh? Kan tadi saya sudah bilang. Kita pisahkan sukarelwan yang bergerak sendiri dengan kantongnya, tenaga, waktu dan pikirannya secara sukarela. Juga karena perkembangan dunia, para sukarelawan ini dihimpun dalam suatu wadah, yang kita namakan saja NGO lah. Nah darimana NGO ini memperoleh dana? Banyak cara, salah satunya dengan memanfaatkan dana CSR (Corporate social responsibility), kerjasama dengan pemerintah, NGO Internasional dan Nasional. Karena gak mungkin, negara ini bergerak sendiri tanpa di dukung oleh civil society. Dan di dalam civil Society itulah, terhimpun para sukarelawan. 

Kalo berbicara sukarelawan politik, saya gak mau membahas di sini. Takut kseleo, maklum waktu jelang tahun politik, sekalipun saya pernah menjadi sukarelawan salah satu calon presiden. Ada banyak aspek, bekerja aktif, penonton, ikut-ikutan (supporter). Ah sudah ah, nanti banyak yang tersinggung lagi. Malah kalo sebutin nama-namanya, bisa kena UU ITE minimal saya . 

Saya bicara atas dasar pengalaman pribadi saya saja dengan komunitas saya, juga berkolaborasi dengan banyak stakeholder, dan di dalam menjalankan visi, misi dan tujuan kami, di dalamnya banyak melibatkan sukarelawan. 

Segitu dulu dalam part atau bagian pertama. 

** 

Selanjutnya atas pertanyaan, "Maukah Anda Menjadi Relawan"? 

Saya pengen nambahin sedikit bonus nih, buat para calon sukarelawan, sejalan dengan pemikiran helpguide.org yang cukup banyak menyumbangkan pikiran, motivasi dan kerja nyata. 

Tahukah anda banyak manfaat menjadi seorang sukarelawan? 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun