Mohon tunggu...
Tovanno Valentino
Tovanno Valentino Mohon Tunggu... Konsultan - Hanya Seorang Pemimpi

Hanya Seorang Pemimpi

Selanjutnya

Tutup

Analisis Artikel Utama

Pemilu 2024 Bertepatan dengan Hari "Valentine", Polemik Presiden 3 Periode Berakhir!

25 Januari 2022   14:03 Diperbarui: 28 Januari 2022   06:39 4394
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Politik hanya sebuah hubungan kepentingan yang tak tau kapan akan berakhir, jangan tanyakan itu. Biarkan saja, kapan saja bisa berubah. "Esuk Dele Sore Tempe". 

Kadang berisik, memicu keributan bahkan perpecahan dalam berpolemik, memuakan,  penuh Intrik, kadang pula memprovokasi. Memang menyebalkan! pokoknya apa saja boleh kita sematkan pada para politisi itu. 

Tapi itulah seninya, yang mereka perankan di panggung sandirwara. Sebagai penonton, kita hanya perlu bijak menyikapinya, dan pintar menempatkan diri dan mengambil keputusan sesuai hati nurani ketika menjalankan hak politik kita.

Kadang kita tidak perlu berlebihan terlibat dalam berpolemik, beriskap saja seperi kata Bob Marley, sang legendaris itu

"Everything is political. I will never be a politician or even think political. Me just deal with life and nature. That is the greatest thing to me."

Tapi perlu disadari bahwa kita memiliki hak politik, minimal dalam memilih dan dipilih minimal dalam kotak suara, atau bila memiliki persyaratan dan mendapat restu dapat terlibat dalam pagelaran "seni" sebuah event politik. Dijalankan atau digunakan pun terserah kita, itupun tindakan politik bukan?

Jadi sudah ya, gak perlu berdebat lagi soal perpanjangan periode kepempimpinan presiden 3 priode. Buang energi. Kalau pun masih ada, ya sudah terserah mereka. Energinya bak Baterai energizer.

Lagian masih banyak isu bakal meramaikan jelang pemilu nanti, sudah dimulai dari BRIN, penhapusan tenaga honorer, pemilihan kelembagaan otorita ibu kota negara yang baru. Dan isu lainnya yang bisa saja dimunculkan dengan sengaja untuk memperkeruh suasana.

Silahkan banyak membaca, jika ingin menunaikan hak politiknya sebaiknya harus  tahu juga track record para calon pemimpin yang bakal kepengen berlaga.  Sudah cukup bangsa ini dikerjai para pemimpin yang korup. Jangan dibuat hancur negeri ini di masa depan. Sekalipun itu saudaramu, berusaha  menjadi warga yang baik, dewasa dan cerdas. 

Jika mau, dan gak terlibat isu SARA dan Money Politics berusahalah, memilih pimpinan dan calon legeslatif yang tepat untuk menghantarkan bangsa ini lebih baik lagi ke depan.

Semoga

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun