Mohon tunggu...
Tovanno Valentino
Tovanno Valentino Mohon Tunggu... Konsultan - Hanya Seorang Pemimpi

Hanya Seorang Pemimpi

Selanjutnya

Tutup

Gadget Pilihan

Jika Sedang Galau, Sebaiknya Jauhkan Diri Anda dari Media Sosial!

14 Januari 2022   23:29 Diperbarui: 15 Januari 2022   07:36 4320
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Is social media helping you feel good? pathdoc/Shutterstock.com 

Dorong olahraga dan minat offline. Jauhkan anak Anda dari media sosial dengan mendorong mereka untuk melakukan aktivitas fisik dan hobi yang melibatkan interaksi dunia nyata. Olahraga sangat bagus untuk menghilangkan kecemasan dan stres , meningkatkan harga diri, dan memperbaiki suasana hati---dan merupakan sesuatu yang dapat Anda lakukan sebagai sebuah keluarga. Semakin banyak keterlibatan anak Anda saat offline, semakin sedikit suasana hati dan harga diri mereka yang bergantung pada berapa banyak teman, suka, atau bagikan yang mereka miliki di media sosial.

Terakhir dari saya,

Berpikirlah jika anda memposting segala sesuatu di sosial media atau membuat konten yang dapat berakibat pada pelanggaran hukum dan undang-undang, bahkan etika dan moral. Sehingga anda perlu mempelajari dan merenungkannya. Itu yang pertama, dan yang kedua adalah, anda hidup gak sendiri. Anda memiliki keluarga, ayah atau ibu jika masih hidup, bahkan kakek dan nenek anda, paman, bibi yang berkarir. Keponakan, anak anda jika telah menikah. Kolega di kantor. Dan semua yang menjadi bagian dari hidup anda. Jika anda sadar, anda dapat mempermalukan mereka karena tindak tanduk anda, baik off-line maupun on-line yang memiliki jejak digital. Maka mulailah berpikir untuk melakukannya dengan baik. Karena gak ada yang melarang dan semua itu adalah hak anda yang dijamin konsititusi, namun jika merugikan diri anda, orang lain khususnya orang terdekat dalam hidup anda. Semua pada akhirnya sia-sia.

Jadi jika Anda galau jahui Media Sosial termasuk Blog anda pribadi. Komunikasi memang penting, dimana anda bisa menggunakan telepon via whatsaap atau mengirim pesan lewat aplikasi yang sama, namun upayakan buatlah skala prioritas. Gak ada yang dapat menyalahkan anda, jika anda gak membalas telepon seseorang atau pesan wa seseorang. Karena ada waktu anda menjelaskannya, bila dianggap penting. Gak suah risau. Bila anda dokter dan semaunya membawa smartphone masuk ruang operasi, dan mengaksesnya saat operasi. Anda gak lebih dari seorang dokter tetapi pasien sakit jiwa. Untungnya kode etik mengikat anda.

Yo wes, kepanjangan. Malanh jadinya diulang-ulang, muter kek gasing hehehe

Jadi gimana persoalan Ferdinand? Saya sebenarnya memilih gak mau banyakj komentar. Persoalannya cukup kompleks. Biarlah kita menunggu saja prosesnya mengalir. Saya berada pada posisi netral-netral saja. Sejauh proses hukum berjalan secara independent, tanpa campur tangan politik kotor dan tekanan dari pihak-pihak yang justeru menyalahi hukum. Kalau ia terbukti bersalah, ya karena ini negara hukum dan semua warga negara sama di depan hukum.Apalagi yang bersangkutan belum diputus bersalah oleh pengadilan.  Jika sudah melalui prosedurnya yang benar, maka ketok palu hakim di tingkat pengadilan apapun yang menentukan ia bersalah atau tidak. Begitupula ditangan dokter yang memeriksa kejiwaannya bukan?

Jangan salahin UU ITE melulu, memang harus direvisi, tapi diajukan beberapa kali di MK, sudah ditolak, dan tetap berlaku hingga saat ini. Jadi satu-satunya jalan, mari merevisinya dengan baik bukan juga dengan asal-asalan. Bagi saya UU ITE Tetap diperlukan.

Semoga bermanfaat

Salam

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
Mohon tunggu...

Lihat Konten Gadget Selengkapnya
Lihat Gadget Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun