**
Apa yang dipaparkan oleh pakar atau terapis hubungan (keluarga) memang sebagian bersumber pada pengamatannya lebih banyak pada lingkungan dimana mereka bermukim. Namun sebagian besar pula pertanyaan-pertanyaan tersebut, bersifat umum dan dapat diterima sebagai masukan yang baik.
Sehingga mulai dari fakta perceraian hingga sederet pertanyaan pra nikah, apa sih hubungannya? Bagi saya tentu ada, fenomena perceraian meningkat dari tahun ke tahun di Indonesia tentu memiliki sebab oleh karena itu banyak faktor yang berhubungan dengan pertanyaan-pertanyaan pra nikah di atas. Karena semuanya berakar pada persoalan-persoalan tersebut.
Akan tetapi di Indonesia, kita gak terbiasa untuk mendatangi terpais pernikahan jauh hari, namun sebanarnya ada lho sebelum meikah yaitu bimbingan pra nikah. Mereka bagian dari terapis juga. Namun persoalannya bukan pada terapisnya, tapi pada kita yang mau menikah.
Pernikahan yang paling indah itu menelusuri perjalan waktu hingga ajal menjemput, adalah menikah sekali seumur hidup. Saya boleh menyangkal gak mencintai atau sempat memudar rasa cinta saya sama sang mantan. Tapi pernikahan itu kudus bagi saya, dimana itulah puncak dimana saya mencurahkan semua perasaan cinta saya. Sekalipun sebagi laki-laki terkadang tergoda akan cinta palsu yang datang entah dari mana saja. Dan saya rasa wanitapun akan mengalami hal tersebut.
Sehingga tiba pada kesimpulan saya pribadi ya, pernikahan indah diawali dengan cinta yang tulus dan kudus, dalam perjalanannya akan mengalami cobaan yang datang dari diri kita sendiri dan dari orang lain. Namun yakinlah bahwa semua itu lebih banyak datang dari diri kita sendiri.
Sehingga bagi saya, perceraian dapat dihindari jika kita tidak berbicara soal cinta saja namun janji setia, tanggung jawab dan kewajiban yang telah kita sepakati. Semua bisa diperbaiki, jika ada kemauan keras. Kecuali di luar itu ada kejadian yang di luar dugaan, kekerasan atau pelanggaran hukum. Jika pelanggaran itu atas nama cinta buta dan "terpeleset" , Â sebenarnya bagi sebagian orang bisa ditolelir dan rukun kembali namun bagi orang yang memiliki kepercayaan diri dan pendirian yang kuat.
So, bagi yang mau menikah. Kenyataan kehidupan saat ini, yang super bebas pemikirannya, bahkan liberal. Seiring dengan zaman dapat mempengaruhi pemikiran dan sikap anda. Jika dimungkinkan kembali pada tradisi dan budaya kita serta ajaran agama yang kita anut. Sehingga pertanyaan-pertanyaan di atas yang dapat saja terjadi  sudah dipersiapkan sebagai peluru ketika hal tersebut terjadi ketika menikah nanti.
Semua orang bebas menentukan pilihan, dan semua ada konsekwensinya. Semoga pilihannya terbaik dan dilalui dengan baik serta dapat menerima semua konsekwensinya secara dewasa.
Demikian rangkuman dan ulasan saya, semoga bermanfaat
Salam
"To love is to recognize yourself in another."
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!