Ditambah fakta bahwa pandemi Covid-19 telah secara eksponensial meningkatkan kebutuhan akan teknologi ini. Varian baru menciptakan ancaman penguncian baru dan pembatasan perjalanan. Perusahaan sedang memikirkan kembali rencana mereka untuk membawa karyawan kembali ke kantor. Semua ini membuat potensi metaverse semakin berharga.
Lagi pula, mengapa bepergian ke kantor rasanya ketika Anda bisa memasuki ruangan di rumah Anda sendiri dan segera berkumpul dengan rekan kerja Anda?
Terlalu berbahaya untuk berkumpul secara fisik dengan anggota keluarga yang berisiko tinggi? Tidak  masalah. Metaverse akan membuat Anda merasa seolah-olah secara fisik bersama. Kira-kira analisisnya begitu
Tidak  mungkin lagi mengambil dan bepergian untuk melihat tempat-tempat yang indah dan jauh? Semuanya baik. Yang terjadi dibawanya tempat-tempat yang indah dan jauh itu kepada Anda.
Memang, Mark Zuckerberg mengubah dirinya menjadi avatar sehingga dia bisa bertemu dengan para letnannya jauh dari semua ini.
Tapi itu langkah pertama yang besar.
Tentu saja Facebook, eh apa sudah bisa disebut sebagai Meta? Perlu diketahui bukanlah satu-satunya perusahaan yang memberikan sumber daya ke metaverse. Google, maksud saya Alphabet, secara bertahap mengumumkan usahanya sendiri ke metaverse. Jadi semua berlomba-lomba.
Tapi inilah perbedaannya, Facebook telah berkomitmen seluruh mereknya ke metaverse dan dengan itu berpotensi merogoh kocek miliaran dolar sumber daya.
[Youtube Source : Everything Facebook revealed about the Metaverse in 11 minutes (CNET)]
Untuk tujuan ilustrasi, kita dapat membandingkan Facebook dengan Tesla. Hari ini, kita melihat semakin banyak perusahaan mobil mengikuti jejak Tesla dalam memproduksi kendaraan listrik. Namun nilai Tesla telah meledak dalam beberapa tahun terakhir.
Kapitalisasi pasarnya melebihi gabungan sembilan perusahaan berikutnya, pembuat mobil warisan seperti Toyota, Volkswagen, GM, Ford, dan BMW.