Selain itu, program pencegahan tidak secara khusus menangani masalah yang dihadapi kaum muda yang rentan, seperti tekanan teman sebaya, rumah keluarga yang tidak stabil, atau pengucilan dari sekolah. Beberapa inisiatif pencegahan HIV seperti OST bahkan dapat menghalangi kaum muda karena mereka memerlukan pendaftaran, persetujuan orang tua atau memberlakukan batasan usia.
Demikian sekelumit beberapa hal terkait narkoba suntik dalam kaitannya dengan penyebaran HIV/AIDS dalam prepektif saya yang saya pikir masih relevan dengan tema hari Aids/HIV internasional dunia kali ini.Â
**
Artikel ini sengaja saya bagikan kepada pembaca, atau sekedar sebagai arsip tulisan saya dalam mengenang para sahabat yang telah mendahului saya dalam usia muda dengan beberapa latar belakang kasus yang berbeda, namun telah saya ungkapkan di atas.
Beberapa konten tulisan yang saya ambil dari berbagai sumber tersebut selain sebagai refleksi atau sekedar melihat ke belakang mengenang kepergian beberapa teman saya.
Harapanya semoga isi dari artikel ini dapat menjadi inspirasi bagi para mantan pecandu narkoba untuk berbagi pengalamannya kepada mereka yang sedang direhabilitasi narkotika khususnya. Untuk para pecandu yang masih kucing-kucingan, behentilah selagi anda bisa. Sebelum semuanya terlambat.
Dan tak lupa juga kepada pemerintah, NGO dan masyarakat umum untuk melihat bahayanya Narkoba Suntik dalam kaitannya dengan penyebaran HIV/AIDS.
Semoga bermanfaat,
Salam
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI