Mohon tunggu...
Tovanno Valentino
Tovanno Valentino Mohon Tunggu... Konsultan - Hanya Seorang Pemimpi

Hanya Seorang Pemimpi

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Portugal Melarang "Bos" Mengirim Pesan Teks kepada Karyawan di Luar Jam Kerja, Mungkinkah di Indonesia?

18 November 2021   11:04 Diperbarui: 18 November 2021   13:11 3613
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Liputan6.com (sumber: iStockphoto)

Disclaimer dulu seperti biasa, tulisan ini adalah opini yang berisi pendapat, interpretasi, asumsi pribadi termasuk data dan refrensi yang disajikan seluruhnya menjadi tanggung jawab pribadi, perbedaan pandangan dan pendapat sangat wajar. Selamat Membaca, jika tertarik hingga selesai.

Basi ya, diawali sama disclaimer diawal. Padahal Kompasiana sudah mengatur semuanya. Hal ini semata mempertegas, jika saya yang bertanggung jawab, karena ada ruang dalam interpretasi hukum dimana pengelola (kompasiana) bisa juga disangkakan dengan hukum yang berlaku. Hal ini seperti halnya diatur juga aturan beberapa group sosial media atau milist. Sekalipun mereka telah mengatur dengan sangat jelas, dan melakukan perikatan dengan pengguna apllikasi.

Ok, saya mulai saja. Pertama judul yang saya ambil, sejujur saja diinspirasi dari https://www.theguardian.com  (15 Nov 2021)  dengan judul berita "Portugal banned bosses from texting employees after work. Could it happen in the US?",  Saya ganti US dengan Indonesia. Portugal banned bosses from texting employees after work. Could it happen in the Indonesia?. Kira-kira gitu deh. Tapi isi konten hanya memberikan dasar pemikiran saya, juga beberapa sumber lainya.

Pandangan dan Defenisi Work life Balance

Work life balance secara umum dapat didefinisikan sebagai kondisi di mana seseorang berhasil meraih keseimbangan antara pekerjaan dengan kehidupan pribadi.

Di US

Jika di Amerika Serikat Work Life Balance di artikan, Keseimbangan kehidupan kerja di Amerika Serikat adalah memiliki cukup waktu untuk bekerja dan cukup waktu untuk memiliki kehidupan pribadi. Meskipun dapat diartikan atau diinterpretasi secara luas, paling Gak mencakup juga keseimbangan gaya hidup dan keseimbangan hidup.

Di Jerman

Sedangkan konsep Work Life Balance  di jerman, Sesuai buku dengan judul yang sama, ditulisa oleh  Bettina S.  Seorang Psychologisches Institut, Fachrichtung Angewandte PsychologieUniversitt ZrichZrich. Menyebutkan di Jerman terdapat pendekatan yang berbeda untuk mendefinisikan keseimbangan kehidupan kerja di Jerman. Di satu sisi work-life balance (WLB) dipandang sebagai istilah yang populer, tetapi juga Gak tepat jika hanya mencakup dari perspektif ilmiah, bukan fenomena tunggal, melainkan seluruh area aspek.

Dalam fokus area aspek ini, tedapat aspek hubungan dan interaksi antara pekerjaan dan kehidupan pribadi. Dalam hubungan ini komponen pekerjaan mengacu pada pekerjaan yang dibayar dan komponen kehidupan ke bidang kehidupan lainnya seperti keluarga, persahabatan, komitmen sosial dan budaya, perilaku kesehatan, dan lain-lain

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun