Jadi kesimpulannya, menurut Rizal adalah proses pemilihan pahlawan ini adalah peristiwa politik. Lebih banyak urusan politik daripada urusan sejarah tapi bukan menafikan sama sekali urusan sejarah.
Wallahualam, sebuah keniscayaan bahwa segala sesuatu bisa saja terjadi menurut selera pemilik mandat dan kekuasaan pada masanya. Dimana seharusnya dapat menempatkan pelaku sejarah pada masa lalu, tergantung "kacamata" mana yang digunakan, seperti kata Ibu Engelina menutup akhir tulisannya.
Semoga menjadi wacana dan membuka wawasan bersama
Salam
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!