Mohon tunggu...
Tovanno Valentino
Tovanno Valentino Mohon Tunggu... Konsultan - Hanya Seorang Pemimpi

Hanya Seorang Pemimpi

Selanjutnya

Tutup

Inovasi

Jangan Ngeyel, Semua Bisa 'Direkam'!

4 Januari 2013   12:44 Diperbarui: 24 Juni 2015   18:31 2634
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Chat messenger memang terlihat sepeleh, apalagi rata-rata aplikasi ini secara default menyimpan jejak percakapan. Sebut saja Yahoo Messenger, ada pengguna yang sehari-hari hanya mengaksesnya lewat smartphone, nggak menyadari bahwa semua jejak percakapanya tersimpan di akun emailnya. Karena merasa aman, suatu ketika emailnya dipinjam oleh pasangannya, seluruh history percakapannya dengan banyak "pria" terbongkar.

Lebih gawat lagi, kalau jejak pembicaraan mengandung 'sexting', dimana berisi pembicaraan yang berbau dewasa (phonesex dalam pemahaman text), bisa dibayangkan kalau suatu saat  email atau akun Facebook dibajak seseorang atau penggunanya teledor di dalam menjaga passwordnya.

Ahh.. saya selalu hapus kok! Ok, apa dengan begitu sudah aman? Bagaimana dengan lawan bicaranya? Ohh dia juga udah hapus kok! Semoga saja demikian, karena nggak mudah membuktikannya. Bahkan setelah dihapus saja, hasil rekaman dapat direstore kembali oleh mereka yang memang niat untuk itu.

Dari contoh-contoh di atas, sebenarnya berpulang juga pada pribadi masing-masing. Karena sepenuhnya menjadi hak anda, apalagi anda adalah  orang dewasa.

Ini hanya merupakan pengingat saja, apalagi bagi orang tua yang ingin menjelaskannya kepada anak-anak mereka yang juga memanfaatkan teknologi yang sama.

Berkali-kali saya memang mengingatkan kepada orang tua, bahwa ada indikasi dimana banyak remaja putri yang terjebak dalam beberapa kasus "perekaman" di atas, mereka dalam posisi terancam oleh para pelaku yang mungkin juga adalah teman sekolah mereka. Sehingga di bawah tekanan dan ancaman, mereka terpaksa melakukan berbagai hal yang sepatutnya nggak mereka lakukan.

Semoga bermanfaat

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun