Mohon tunggu...
Vindri MuliadiAdampe
Vindri MuliadiAdampe Mohon Tunggu... Mahasiswa - Rakyat Biasa

saya adalah rakyat biasa yang ingin hidup damai, beragama dengan baik, dan bersosial dengan sesama tanpa ada perbedaan apapun.

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Dampak Pemilu 2024 Pada Ketahanan Keluarga (Bolaang Mongondow)

4 Maret 2024   21:38 Diperbarui: 4 Maret 2024   21:50 156
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

 

  • Pemeliharaan kebutuhan fisik seluruh anggota keluarga sesuai dengan standar kehidupan berkualitas
  • Alokasi sumber daya keluarga, baik yang dimiliki maupun tidak, namun dapat diakses keluarga
  • Pembagian tugas dianatara seluruh anggota keluarga
  • Sosialisasi anggota keluarga terhadap nilai-nilai perilaku yang dianggap penting
  • Reproduksi, penambahan dan pelepasan anggota keluarga
  • Pemeliharaan tata tertib
  • Penempatan anggota masyarakat luas
  • Pemeliharaan moral dan motivasi.

 

Jika melihat pada indikator di atas maka bisa dipastikan fingsi di atas tidak dapat direalisasikan hanya dengan mengandalkan kemampuan keluarga itu sendiri melainkan saling membutuhkan dengan faktor diluar keluarga itu sendiri, dan yang paling penting adlah adanya sinergitas dengan pemerintah sebagai pemegang kekuasaan.

 

Ketahanan keluarga adalah kemampuan keluarga untuk mengelola sumber daya dan masalah yang dihadapi anggota keluarga sehingga keluarga sejahtera yaitu terpenuhinya semua kebutuhan anggota keluarga. Sementara ketahanan keluarga menurut Undang-Undang Nomor 10 Tahun 1992 tentang Perkembangan Kependudukan Dan Pembangunan Keluarga Sejahtera adalah kondisi dinamik suatu keluarga yang memiliki keuletan dan ketangguhan, serta mengandung kemampuan fisk-material dan psikis mental spiritual guna hidup mandiri, dan mengembangkan diri dan keluarganya untuk hidup harmonis dan meningkatkan kesejahteraan lahir dan batin.

 

Hasil penelitian Walsh yang lainnya menunjukkan, bahwa faktor-faktor yang menekan ketahanan keluarga mempengaruhi anak-anak. sehingga sangat mengganggu hubungan-hubungan sosial dan proses-proses sosial dalam keluarga. Ketahanan keluarga mengacu pada proses-proses pemecahan masalah dan penyesuaian diri keluarga sebagai satu satuan fungsional. 

Pendapat ahli lainnya menyatakan bahwa ketahanan sosial keluarga mencakup kemampuan memperbaiki diri sendiri dan memberikan tanggapan dengan menggunakan akal daya dan keuletan ketika menghadapi tantangan yang ekstrim.

 

Dalam Undang- Undang Dasar No 52 Tahun 2009 tentang Perkembangan Penduduk dan Pembangunan Keluarga menyebutkan bahwa pembangunan keluarga bertujuan meningkatkan kualitas keluarga agar dapat timbul rasa aman, tenteram, dan harapan masa depan yang lebih baik dalam mewujudkan kesejahteraan lahir dan kebahagiaan batin. 

Kemudian, disebutkan pula bahwa keluarga berkualitas adalah keluarga yang dibentuk berdasarkan perkawinan yang sah dan bercirikan sejahtera, sehat, maju, mandiri, memiliki jumlah anak yang ideal, berwawasan ke depan, bertanggung jawab, harmonis dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun