Mohon tunggu...
R.A. Vita Astuti
R.A. Vita Astuti Mohon Tunggu... Dosen - IG @v4vita | @ravita.nat | @svasti.lakshmi

Edukator dan penulis #uajy

Selanjutnya

Tutup

Cerbung Pilihan

Kembali ke Bali

23 Agustus 2023   23:14 Diperbarui: 23 Agustus 2023   23:16 199
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Kalau jadi pacarmu bikin aku bisa spending time with you only? Ayuk," Adian mendongak dan menatap Kimaya tajam. Keheningan tiba-tiba menyelimuti ruangan itu. Kimaya terkesiap dengan perubahan atmosfir ini.

Kimaya sadar sesadar-sadarnya bahwa cintanya hanya ada cinta pertama. Sama Yuda yang sudah tiada. Dia tidak bisa lagi melihat ke hati yang lain. Dia akan tambah merasa bersalah. Selama tiga tahun terakhir, Yuda sudah menguasai seratus persen rasa bersalahnya karena mengecewakan cowok itu. Yuda bukan apa-apanya, tapi namanya mendapat tempat khusus di hati Kimaya.

Saat ini dia merasa sedih karena tidak bisa mengabulkan keinginan Adian. Cowok ini baik, sangat baik bahkan. Tapi Adian bukan Yuda. Adian tidak mungkin menggantikan Yuda, seperti yang diinginkan Mona. Yuda adalah selamanya buat Kimaya.

Walau sebelum ke Jogja seminggu yang lalu dia sudah mencoret nama Yuda. Tapi hanya sebagai coretan kesedihan yang dia hapus dengan rapi. Nama Yuda tetap dia hargai selamanya. Bukan Adian.

"Aku antar kamu ke bandara saja," tiba-tiba Adian menyadari kediaman Kimaya ini pasti berhubungan dengan Yuda. Kembali ke Yuda lagi. Dia tidak ingin itu karena usahanya membuat Kimaya lupa Yuda akan sia-sia.

Detik ini mereka berdua menyadari bahwa hubungan mereka berubah. Tidak sehangat beberapa menit yang lalu. Adian langsung menjaga jarak ketika melihat Kimaya diam. Kimaya juga tidak ingin memberi harapan pada sahabatnya ini.

Adian merasa sangat kehilangan. Tapi tidak untuk Kimaya. Dia ingin segera kembali ke Bali karena sudah merasa jauh lebih siap dan lebih kuat dibanding seminggu yang lalu.

"Kim?" suara kecil Nishi membelah kesunyian yang semakin mencekam. "Kamu jadi balik ke Denpasar besok? Hey, Adian?"

Meriah sekali satu dari keempat sahabat SMA Kimaya, Nishi, yang pernah naksir Adian yang sangat populer di SMA. Kepopulerannya sangat sempurna, juara kelas, kapten basket, hampir menjadi Ketua OSIS, tampan dan misterius. Rebutan para cewek se-SMA.

Adian menyingkir ke depan rumah, duduk di beranda, meraih majalah entah apa untuk menyingkirkan kekakuannya di rumah itu. Menjauh dari Kimaya dan Nishi membuatnya bisa bernapas lega. Dia sendiri heran kenapa perubahan drastis ini terjadi. Sangat menyesal dan kecewa.

Didengarnya percakapan ramai antar dua cewek itu di dalam rumah. Nishi mengomentari banyaknya oleh-oleh yang dibawa Kimaya untuk teman-temannya di Bali. Emang teman kamu ribuan? Suaranya terdengar iri. Tawa renyah Kimaya terdengar ke telinga Adian yang memerah.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerbung Selengkapnya
Lihat Cerbung Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun