"Ce, ceritakan tentang Cleo," katanya terengah.
Cece melihatnya dengan penuh simpati. Dia bersikap tidak mau bicara tapi Carlo menahan pintu mobilnya.
"Apa yang kamu ingat ketika kamu pindah ke Sydney?" tanya Cece sambil bersidekap dan bersandar ke pilar parkir.
"Apa?" Carlo tidak bisa mengingat apapun.
"Kalau kamu lupa, kenapa Cleo tidak boleh lupa?"
"Ce, jangan main tebak-tebakan gitu. Penting untukku berkontak dengan Cleo lagi."
"Kenapa? Karena dia cinta monyetmu?"
Carlo terhenyak. Dia tidak pernah berpikiran seperti itu. Dia hanya tahu bahwa belum pernah ada teman sedekat dan semengerti Cleo sampai saat ini. Bahkan Cece yang bersamanya berpuluh tahun sampai sekarang pun masih sering tidak mengerti dia.
"Jauhi Cleo, jangan hancurkan hatinya lagi. Kamu tidak tahu betapa susah orang tuanya membuat Cleo tersenyum setelah kamu pergi."
"Jadi Cleo memang sengaja melupakan aku?"
"Tidak, otaknya tidak sengaja menghapus memori tentang kamu yang menyakitkan. Dia bisa tersenyum ketika dia lupa kamu."