"Besok aja aku main lagi. Sekarang sudah malam," katanya sambil tersenyum dan ngeloyor pergi.
---
Sampai beberapa minggu kemudian Ditos tetap tidak ke rumah. Aku juga sudah tidak ingat kejadian itu. Hingga ketika salah satu teman anggota club menanyaiku ketika kami latihan rutin.
"Kamu kok biasa aja sama Ditos?"
"Loh, emangnya kenapa?"
"Dia sudah menemuimu?"
"Sudah, tapi ga ngomong apa-apa tuh. Katanya mau datang lagi kapan-kapan, entah kapan."
"Yaaah, berarti ga jadi."
"Apaan sih ini? Apa yang ga jadi yang aku ga tahu apa-apa sampai malah ga jadi?" aku bingung sendiri dengan kalimatku, gemes banget nih.
"Ditos cerita, dia mau nembak kamu. Kalau ga jadi berarti dia sudah memutuskan untuk mengalah."
Aku masih shocked dengan kalimat pertama tapi harus kugali info ini lebih dalam sebelum anak ini lenyap dari peredaran.