Mohon tunggu...
Uzee D Portgas
Uzee D Portgas Mohon Tunggu... Administrasi - Pekerja serabutan

asal : Wonosobo, Jateng Pekerjaan : Anything.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Senja Bercerita (2)

13 Januari 2018   10:58 Diperbarui: 13 Januari 2018   11:17 423
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Si pria tampak berusaha keras menenangkan kekasihnya. Membujuk untuk naik kembali ke motor dan pergi dari situ. Tapi nampaknya si wanita enggan. Bahkan si wanita bangkit dan terlihat marah. Ia terlihat mendebat si pria, beragumentasi sambil sesekali menyeka air mata yang menetes.

Beberapa orang yang lalu-lalang tampak sejenak menoleh sambil lalu pada pasangan kekasih itu. Beberapa pengunjung dan karyawan ruko juga memperhatikan mereka dari kejauhan.

Si pria tampak tidak nyaman dengan kondisi ini. Ia berusaha keras membujuk si wanita untuk segera beranjak dari situ. Namun sepertinya si wanita enggan, kembali duduk dan terisak.

Aku berprasangka buruk akan hal ini. Dalam pikiranku, mereka pasti sedang menghadapi masalah pelik. Kemungkinan besar si wanita tengah hamil di luar nikah dan si pria itu adalah ayah dari janin yang sedang tumbuh di rahim si wanita. Aku yakin mereka tengah dalam kondisi panik, takut, malu, marah, dan tidak tahu apa yang harus dilakukan.

Sedang si pria berusaha meyakinkan kekasihnya bahwa ia akan bertanggung jawab. Ia akan segera menikahi kekasihnya itu. Si pria pasti sedang berusaha meyakinkan bahwa semua akan baik-baik saja dan mereka hanya harus tenang dan kuat untuk menghadapi masalah ini. Menghadapi orang tua mereka masing-masing.

Dasar, anak muda jaman sekarang. Pergaulan mereka sangat memprihatinkan, kataku dalam hati sinis. Makanya jadi cewek jangan gampangan dong. Gerutuku lagi. Dalam hati lagi.

Sesekali si pria memandang ke arahku. Ia kelihatannya tahu kalau aku tengah memperhatikan mereka berdua. Dari pandangan matanya, terlihat ia sangat tidak suka.

Gerimis tiba tepat waktu, seperti film-film drama suasana menjadi bertambah syahdu.

Tampaknya bualan si pria berhasil. Terlihat ia mendekap kekasihnya sambil digiring untuk naik ke sepeda motor sambil terus membual. Si wanita luluh dan merekapun pergi melewatiku yang masih memperhatikan mereka.

Gerimis yang turun semakin lama semakin deras. Langit sepertinya terlalu terbawa suasana menyaksikan pasangan kekasih tadi. Hujan turun dengan lebat dan aku harus segera mengemasi barang-barang jualanku dan segera pergi dari sini.

**********

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun