Saat itu Zhang Yuwei dan Lin Xinmin juga berada di dalam kecelakaan tersebut. Melihat seorang yang disayanginya pergi di depan mata, memberikan luka yang amat dalam.
Zhang Yuwei saat itu sedang berpergian bersama dengan istrinya dan menjadi salah satu korban dalam kecelakaan tersebut. Dirinya harus dihadapkan dalam pilihan apakah harus menyelamatkan istrinya atau anak dalam kandungan istrinya. Wei memilih untuk menyelamatkan istrinya.Â
Namun, takdir berkata lain, tak ada satupun dari keduanya yang dapat diselamatkan. Dengan kemarahannya Yuwei mendatangi kantor polisi untuk menyampaikan laporan tentang supir truk yang menjadi penyebab kecelakaan tersebut terjadi. Informasi tidak terduga didengarnya yaitu supir truk tersebut telah meninggal.Â
Dirinya pun berusaha mencari kontak dari keluarga supir tersebut dan menghubunginya untuk menyampaikan kemarahannya.
Sepulangnya dari kantor polisi, Wei disambut oleh keluarga istrinya yang telah berkumpul di rumahnya. Mereka berkumpul untuk memutuskan metode pemakaman yang akan digunakan istrinya.Â
Perdebatan timbul karena istrinya beragama Kristen, sedangkan keluarganya ingin dimakamkan dengan agama buddha.Â
Wei hanya dapat terdiam, karena perasaannya yang masih campur aduk. Hingga dirinya meluapkan kemarahannya saat keponakannya memainkan piano milik istrinya.
Lin Xinmin kehilangan kekasihnya dalam kecelakaan tersebut. Keluarga kekasihnya sejak awal tidak terlalu merestui mereka. Sehingga Min sama sekali tidak diperkenankan untuk melihat kekasihnya untuk terakhir kalinya. Min mencoba untuk mememdam kesedihannya demi menghormati keluarga kekasihnya.Â
Sesampainya Min ke rumah bersama dengan adiknya, semua kenangan dirinya dan kekasihnya seketika kembali ke ingatan. Undangan pernikahan yang telah dibuat dibiarkan saja di atas meja. Adiknya membantu menghiburnya dengan membantu pekerjaan di rumahnya, mencoba untuk mengajaknya berbincang. Hingga keluarga kekasihnya muncul di depan pintu untuk mengambil barang – barang kekasihnya.
Upacara 7 hari pertama adalah ketika roh mencapai pintu pertama dari 7 pintu dan belum ingin meninggalkan dunia, mereka masih mencoba untuk melihat kembali kehidupannya.
 Wei dan Min bertemu pertama kali di kuil ketika mereka akan melakukan doa bersama dalam upacara 7 hari pertama setelah kematian. Kesulitan dirasakan keduanya karena belum terbiasanya membaca doa – doa yang berada di buku di hadapan mereka.