Mohon tunggu...
Sitti Amar Azizyah Puthe Taliu
Sitti Amar Azizyah Puthe Taliu Mohon Tunggu... Freelancer - Mahasiswa

welcome to my first blog!!

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Dampak Kecanduan Menonton Pornografi Bagi Kesehatan

6 Januari 2022   21:20 Diperbarui: 6 Januari 2022   21:47 2265
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kecanduan adalah ketika tubuh dan pikiran kita menginginkan atau membutuhkan sesuatu untuk berfungsi dengan baik.. Dikatakan kecanduan apabila memiliki ketergantungan secara fisik maupun psikologis. umumnya orang  yang kecanduan memiliki sifat yang agresif dan tidak sabaran.

Selama perkembangannya, seseorang akan mengalami sensasi emosional, kognitif, dan spiritual. Salah satu perubahan tak terhindarkan adalah rasa penasaran yang lebih besar terhadap berbagai hal terjadi pada dirinya, termasuk hal-hal yang berhubungan dengan seks. 

Kecanggihan teknologi saat ini memudahkan untuk mengakses program dewasa yang mengandung konten pornografi, sehingga banyak dari mereka menyalahgunakannya. Paparan pornografi terutama pada kalangan remaja, mereka biasanya mendapat tontonan tersebut melalui internet yang diperburuk dengan kata "lifestyle" .

Pornografi sendiri merupakan sebuah gambar,audio,ilustrasi,animasi,kartun,percakapan dsb. Kecanduan pornografi  mengakibatkan kerusakan otak yang cukup serius. Kerusakan otak sama dengan kerusakan otak pada kecelakaan mobil berkecepatan tinggi. Sangat berbahaya bukan...

Secara umum diketahui bahwa pornografi dapat membuat ketagihan, kecanduan pornografi telah menjadi masalah serius di seluruh dunia, termasuk di Indonesia. Tingkat kecanduan pornografi menurut skinner 2005 dibagi menjadi :

1. Level 1: Melihat pornografi sekali atau dua kali setahun, paparan sangat terbatas
2. Level 2: Beberapa kali setahun tetapi tidak lebih dari enam kali, sangat menyukai
3. Level 3: Menangkap Jika Anda mulai menunjukkan tanda-tanda kecanduan , coba satu bulan menahan diri.

4 . Level 4 : Mempengaruhi konsentrasi pada tugas sehari-hari, beberapa kali sebulan
5. Grade 5: Setiap minggu, mencoba untuk berhenti, tetapi mulai mengalami gejala penarikan
6. Level 6: Memikirkan pornografi setiap hari menyebabkan banyak masalah dalam hidup
7. Level 7: Merasa tidak berdaya dan putus asa jika tidak melihat pornografi, konsekuensi negatifnya

Kerusakan otak yang terkena pornografi adalah prefrontal cortex (PFC), bagi manusia bagian otak ini merupakan salah satu yang terpenting karena bagian ini hanya dimiliki oleh manusia. 

Bagian otak ini bertanggung jawab untuk mengatur emosi, berkonsentrasi, memahami dan membedakan yang benar dan yang salah, pengendalian diri, berpikir kritis, merencanakan masa depan, serta membentuk kepribadian dan perilaku masyarakat.

Misalnya saja, ketika anda menonton video pornografi, maka hal teresbut bisa menyebabkan rasa ketagihan dan ingin menyaksikannya lagi dan lagi sampai membuat anda puas.  

Saat pertama kali melihat pornografi, reaksi bawaannya adalah jijik, yang mungkin karena manusia memiliki sistem limbik. Sistem melepaskan hormon dopamin untuk menenangkan otak, tetapi dopamin juga akan membawa perasaan euforia, kebahagiaan, dan kecanduan.

Sementara itu, ketika sudah merasakan ketagihan, maka otak kita akan dipenuhi dengan rangsangan yang mengakibatkan kita  terbiasa berpikir kotor dan bisa melakukan hal diluar nalar. 

Untuk gratifikasi dan kesenangan, pada umumnya seseorang melihat lebih banyak perilaku pornografi/vulgar untuk mengaktifkan lebih banyak dopamin. karena terus dibanjiri dopamin, PFC menyusut serta mengecil, akhirnya menjadi tidak aktif. Hal ini tentu saja merusak tatanan normatif dalam masyarakat, dan menghancurkan keharmonisan kehidupan keluarga dan masyarakat yang damai.

Pornografi adalah kecanduan baru, tidak terlihat oleh mata dan tidak terdengar oleh telinga, tetapi menyebabkan kerusakan otak permanen bahkan lebih dari kecanduan narkoba pada umumnya. Oleh karena itu, perlu berkonsultasi dan memantau kelas sosial. 

Khususnya untuk anak-anak,remaja dan dewasa muda. Jika gangguan perilaku dan kemampuan intelektual sering terjadi, pada akhirnya akan memperburuk kemampuan, kesehatan fisik dan mental, dan keterampilan sosial pecandu pornografi.

Tidak dapat dipungkiri, di Indonesia tersebar banyak sekali film pornografi yang dapat dengan mudah diakses, meskipun pemerintah sudah berusaha untuk mengehntikan penyebaran tersebut. Namun sayangnya penyebaran film pornografi masih juga tersebar di Indonesia.

Hal paling parah adalah dimana di era digital seperti ini, hampir semua orang menggunakan gadget. Tidak hanya orang tua, akan tetapi anak-anak hingga remaja sudah mahir dan terbiasa menggunakan gadget. Lalu, yang menjadi masalahnya adalah dimana film pornografi sangat mudah diakses melalui gadget. 

Sayangnya, banyak sekali orang-orang yang kurang menyadari bagaimana dampak dari menonton film porno tersebut. Dampaknya dalam hal ini adalah dimana seseorang yang terlalu sering menonton film pornografi akan memiliki keinginan untuk mempraktikan apa yang mereka lihat dari film tersebut di dunia nyata. 

Sebagian dari mereka akan melakukan apa saja untuk memenuhi hasrat nafsu mereka, apalagi terhadap orang-orang yang tidak dapat mengendalikan diri mereka dengan nafsu mereka. Kemungkinan hal yang terjadi adalah orang itu akan menjadi penjahat seksual.  

Jika anak dibawah umur telah kecanduan film pornografi atas penggunaan gadget yang terlalu bebas tanpa pengawasan orang tua akan sangat memungkinkan bahwa ketika mereka dewasa nanti, mereka memiliki keinginan nafsu yang besar dan akan melakukan apa saja demi memuaskan hasrat nafsu mereka. Hal ini seringkali kita dengar dan lihat melalui para pengakuan pelaku kejahatan seksual di banyak laporan berita.

Hal yang paling berbahaya adalah kesehatan mental yang menurun akibat terlalu sering menonton film pornografi, dan jika mental tersebut tidak segera disembuhkan dengan menghentikan kebiasaan menonton film pornografi maka akibatnya akan sangat berbahaya. Apalagi, para anak-anak dan remaja yang telah ternodai pikirannya, tentu saja hal ini akan seperti mengorbankan generasi bangsa yang  sangat berharga dibiarkan dirusak oleh film pornografi.

Banyak sekali remaja yang masih di bawah umur berada di masa pencarian jati diri menonton video porno. Alasan mereka tak lain karena tontonan yang mereka lihat menarik dan para remaja ini masih memiliki keingintahuan yang tinggi dengan sesuatu yang baru. 

Banyak remaja terjerumus dengan kecanduan menonton film pornografi, bahkan dari tontonan ini banyak remaja menggunakan bahasa kotor yang menyangkut tentang hal berbau porno yang akan menjadi bahasa gaul saat dalam emosi tertentu, seperti emosi marah. 

Hal yang dapat dilakukan dengan mudah yaitu dengan mencegah itu terjadi, dengan mengurangi tontonan film pornografi secara perlahan, dan mintalah orang terdekatmu membantumu untuk pelan-pelan melepaskan film pornografi tersebut dari pikiranmu, dan juga jangan lupa untuk makan dan tidur secukupnya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun