Saat pertama kali melihat pornografi, reaksi bawaannya adalah jijik, yang mungkin karena manusia memiliki sistem limbik. Sistem melepaskan hormon dopamin untuk menenangkan otak, tetapi dopamin juga akan membawa perasaan euforia, kebahagiaan, dan kecanduan.
Sementara itu, ketika sudah merasakan ketagihan, maka otak kita akan dipenuhi dengan rangsangan yang mengakibatkan kita  terbiasa berpikir kotor dan bisa melakukan hal diluar nalar.Â
Untuk gratifikasi dan kesenangan, pada umumnya seseorang melihat lebih banyak perilaku pornografi/vulgar untuk mengaktifkan lebih banyak dopamin. karena terus dibanjiri dopamin, PFC menyusut serta mengecil, akhirnya menjadi tidak aktif. Hal ini tentu saja merusak tatanan normatif dalam masyarakat, dan menghancurkan keharmonisan kehidupan keluarga dan masyarakat yang damai.
Pornografi adalah kecanduan baru, tidak terlihat oleh mata dan tidak terdengar oleh telinga, tetapi menyebabkan kerusakan otak permanen bahkan lebih dari kecanduan narkoba pada umumnya. Oleh karena itu, perlu berkonsultasi dan memantau kelas sosial.Â
Khususnya untuk anak-anak,remaja dan dewasa muda. Jika gangguan perilaku dan kemampuan intelektual sering terjadi, pada akhirnya akan memperburuk kemampuan, kesehatan fisik dan mental, dan keterampilan sosial pecandu pornografi.
Tidak dapat dipungkiri, di Indonesia tersebar banyak sekali film pornografi yang dapat dengan mudah diakses, meskipun pemerintah sudah berusaha untuk mengehntikan penyebaran tersebut. Namun sayangnya penyebaran film pornografi masih juga tersebar di Indonesia.
Hal paling parah adalah dimana di era digital seperti ini, hampir semua orang menggunakan gadget. Tidak hanya orang tua, akan tetapi anak-anak hingga remaja sudah mahir dan terbiasa menggunakan gadget. Lalu, yang menjadi masalahnya adalah dimana film pornografi sangat mudah diakses melalui gadget.Â
Sayangnya, banyak sekali orang-orang yang kurang menyadari bagaimana dampak dari menonton film porno tersebut. Dampaknya dalam hal ini adalah dimana seseorang yang terlalu sering menonton film pornografi akan memiliki keinginan untuk mempraktikan apa yang mereka lihat dari film tersebut di dunia nyata.Â
Sebagian dari mereka akan melakukan apa saja untuk memenuhi hasrat nafsu mereka, apalagi terhadap orang-orang yang tidak dapat mengendalikan diri mereka dengan nafsu mereka. Kemungkinan hal yang terjadi adalah orang itu akan menjadi penjahat seksual. Â
Jika anak dibawah umur telah kecanduan film pornografi atas penggunaan gadget yang terlalu bebas tanpa pengawasan orang tua akan sangat memungkinkan bahwa ketika mereka dewasa nanti, mereka memiliki keinginan nafsu yang besar dan akan melakukan apa saja demi memuaskan hasrat nafsu mereka. Hal ini seringkali kita dengar dan lihat melalui para pengakuan pelaku kejahatan seksual di banyak laporan berita.
Hal yang paling berbahaya adalah kesehatan mental yang menurun akibat terlalu sering menonton film pornografi, dan jika mental tersebut tidak segera disembuhkan dengan menghentikan kebiasaan menonton film pornografi maka akibatnya akan sangat berbahaya. Apalagi, para anak-anak dan remaja yang telah ternodai pikirannya, tentu saja hal ini akan seperti mengorbankan generasi bangsa yang  sangat berharga dibiarkan dirusak oleh film pornografi.