Pendekatan ini tidak hanya mendorong pembangunan berkelanjutan, tetapi juga membuka peluang bagi Indonesia untuk menjadi salah satu pusat investasi hijau di kawasan Asia Tenggara. Hal ini penting mengingat ekonomi global semakin berfokus pada keberlanjutan, dan keberhasilan Indonesia dalam transisi hijau dapat meningkatkan daya saingnya di pasar internasional.
Kepentingan Ekologi: Menjaga Ketahanan Lingkungan Nasional
Indonesia sangat rentan terhadap dampak perubahan iklim. Sebagai negara dengan garis pantai terpanjang kedua di dunia, Indonesia menghadapi ancaman serius dari kenaikan permukaan laut. Selain itu, fenomena cuaca ekstrem, seperti banjir, kekeringan, dan kebakaran hutan, semakin sering terjadi akibat perubahan iklim.Â
Partisipasi dalam COP memberikan kesempatan bagi Indonesia untuk bekerja sama dengan komunitas internasional dalam memperkuat ketahanan ekologi nasional.
Langkah-langkah yang diambil dalam konteks COP, seperti restorasi lahan gambut dan penanaman kembali hutan mangrove, tidak hanya berdampak positif pada pengurangan emisi karbon, tetapi juga membantu melindungi masyarakat yang rentan terhadap dampak perubahan iklim. Restorasi ekosistem ini memberikan manfaat langsung bagi masyarakat lokal, seperti peningkatan hasil perikanan dan perlindungan terhadap abrasi.
Selain itu, komitmen Indonesia untuk berpartisipasi aktif dalam COP juga membantu memperkuat posisi negara dalam negosiasi internasional terkait kompensasi bagi negara-negara berkembang yang terkena dampak perubahan iklim.
Kepentingan Geopolitik: Memperkuat Diplomasi Indonesia di Kawasan dan Dunia
Isu perubahan iklim memberikan peluang bagi Indonesia untuk meningkatkan pengaruhnya di kancah internasional. Sebagai salah satu negara berkembang terbesar, Indonesia dapat memainkan peran sebagai jembatan antara negara maju dan negara berkembang dalam negosiasi perubahan iklim.Â
Dalam COP, Indonesia sering menjadi suara utama bagi negara-negara berkembang, menuntut tanggung jawab yang lebih besar dari negara-negara maju dalam memberikan dukungan finansial dan teknologi untuk transisi energi.
Peran ini memperkuat posisi strategis Indonesia di forum multilateral seperti G20 dan ASEAN. Sebagai ketua G20 pada tahun 2022, Indonesia menjadikan transisi energi sebagai salah satu agenda utama, menunjukkan komitmennya terhadap diplomasi hijau yang lebih luas.Â
Hal ini tidak hanya meningkatkan citra internasional Indonesia, tetapi juga menunjukkan bahwa negara ini mampu menjadi pemimpin dalam isu global yang mendesak.