Mohon tunggu...
Utari ninghadiyati
Utari ninghadiyati Mohon Tunggu... Lainnya - Blogger, kompasianer, penggiat budaya

Menjalani tugas sebagai penggiat budaya memberi kesempatan untuk belajar berbagai budaya, tradisi, seni, dan kearifan lokal masyarakat. Ragam cerita ini menjadi sumber untuk belajar menulis yang dituangkan di kompasiana dan blog www.utarininghadiyati.com

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

Bangunan Peninggalan Belanda di Depok dan Sejarahnya

3 November 2024   09:34 Diperbarui: 7 November 2024   16:47 135
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kini, Depok telah menjadi Kota yang padat dan ramai. Meski demikian, bangunan-bangunan kuno peninggalan Belanda masih berdiri tegak di sepanjang jalan Pemuda.

Bersama Pak Boy Loen dan teman-teman Kreatoria (dok. pribadi)
Bersama Pak Boy Loen dan teman-teman Kreatoria (dok. pribadi)

Beberapa rumah beratap pelana itu masih dihuni dan dijadikan rumah tinggal. Seperti rumah milik Presiden Kelima Depok yang letaknya agak tersembunyi di belakang sebuah warung. 

Salah satu ruangan yang berada di bagian depan digunakan untuk menyimpan sejumlah barang yang dipakai oleh JM Jonathans, seperti meja, kursi, dan foto-foto.

Di seberang rumah berjendela besar dan tinggi itu terlihat bangunan yang sudah tidak lagi dipakai. Halaman bangunan yang dulu dijadikan rumah sakit Harapan itu dipenuhi rerumputan. 

Padahal dahulu, bangunan ini adalah Gemeente atau kantor presiden Depok. Salah satu tugas presiden Depok adalah mengatur hasil panen dan menyimpannya di lumbung yang berada di belakang kantor.

Selain rumah presiden, ada beberapa rumah tua yang masih bisa dilihat. Meski letaknya tidak saling bersebelahan, tetapi rumah-rumah itu mudah dikenali berkat arsitekturnya yang khas. Dari depan, bangunan memiliki tiang-tiang besar untuk menopang atap. Pintunya pun berukuran besar dan terdiri dari dua daun pintu. Begitu juga dengan jendelanya yang tinggi dan besar.

Langit-langit dan atap yang tinggi membuat sirkulasi udara di dalam rumah berjalan dengan lancar. Rumah pun terasa sejuk dan nyaman. Apalagi dahulu masih banyak pepohonan, tentu sangat menyenangkan berada di dalam rumah.

Pemakaian pilar-pilar besar juga ditemui pada gedung yang kini dijadikan kantor YLCC dan sekolah. Dahulu gedung ini merupakan tempat tinggal pendeta. Letaknya memang berdekatan dengan Gereja Immanuel.

Sayangnya, saya tidak sempat melihat Gereja Immanuel karena hujan deras. Tetapi, perjalanan menyusuri Jalan Pemuda sudah membuat bahagia. 

Timbul harapan agar peninggalan masa lalu yang kaya dengan sejarah Kota Depok tidak rusak dan hilang. Kalau bukan kita yang menjaga dan merawat peninggalan bukan tidak mungkin semua akan hilang. Yuk, rawat dan jaga sejarah bangsa karena bangsa yang besar adalah bangsa yang menghargai sejarahnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun