Mohon tunggu...
Utari ninghadiyati
Utari ninghadiyati Mohon Tunggu... Lainnya - Blogger, kompasianer, penggiat budaya

Menjalani tugas sebagai penggiat budaya memberi kesempatan untuk belajar berbagai budaya, tradisi, seni, dan kearifan lokal masyarakat. Ragam cerita ini menjadi sumber untuk belajar menulis yang dituangkan di kompasiana dan blog www.utarininghadiyati.com

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Pilihan

Depo KRL Depok, di Sinilah Kereta Merawat Diri

30 Oktober 2024   06:50 Diperbarui: 30 Oktober 2024   06:50 48
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Asyik juga naik angkot sama-sama, mungkin karena moda transportasi ini sudah tidak terlalu populer. Tergantikan oleh moda transportasi daring.

Hanya perlu 8 menit, rombongan sudah tiba di depan pintu depo. Namanya kawasan strategis milik pemerintah maka ada aturan yang mengatur ketertiban dan keamanan. 

Terlebih dahulu ketua kelompok mengisi daftar tamu. Sembari menunggu, anggota lain sibuk membuat dokumentasi. Kapan lagi bisa berkunjung ke pusat pemeliharaan kereta api, ya, kan.

Kisah si Depo KRL Depok

Urusan foto-foto dan video harus disudahi dulu. Semua harus bergerak menuju gedung pertemuan. Kali ini tidak ada angkot, semua harus berjalan kaki. Gerak badan biar sehat itu penting.

Sambil berbincang dan bercerita, kami berjalan di bawah naungan pepohonan. Sesekali pandangan teralihkan ketika rangkaian kereta masuk ke dalam depo. Apakah keretanya rusak? Masa iya?

Ah, sudah sampai di gedung pertemuan, pertanyaannya disimpan dulu. Di sini rombongan diterima oleh Pak Asep, Kepala Depo KRL Depok, yang baru kembali dari mengikuti upacara Sumpah Pemuda di Jakarta.

Pak Asep, Kepala Depo KRL Depok (dok. pribadi)
Pak Asep, Kepala Depo KRL Depok (dok. pribadi)

Meski baru sampai, Pak Asep sangat antusias menjelaskan kisah Depo KRL Depok. Depo ini luasnya mencapai 26 hektar. Di tempat ini terdapat gedung perkantoran, , gedung pemeliharaan, dan mes untuk masinis. 

Dahulu, depo ini menduduki peringkat pertama depo terbesar di Asia Tenggara, tetapi sekarang posisinya sudah digantikan oleh depo Tegalluar dengan luas mencapai 85,4 hektar.

Dengan lugas namun santai, Pak Asep menceritakan bahwa Depo KRL Depok secara rutin melakukan perawatan harian, termasuk mencuci kereta, melakukan pemeriksaan, melakukan perbaikan ringan, dan jalur stabling untuk parkir kereta. "Rutinitas ini dilakukan untuk meningkatkan pelayanan KAI bagi para penggunanya." Imbuhnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun