Mohon tunggu...
Zukra Budi Utama
Zukra Budi Utama Mohon Tunggu... profesional -

Pembelajar Sosial dan Ekonomi Manajemen SDM

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

Menangkap Esensi dari 29 Rahasia Kepemimpinan Jack Welch

23 Januari 2015   12:54 Diperbarui: 17 Juni 2015   12:32 431
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Umumnya strategi yang diterapkan mirip dengan konsep dasar strech (merentangkan) yang kemudian diterapkan pada karyawannya. Welch sudah mendahului sejak awal, menekan dirinya dengan target setinggi mungkin, lalu merelisasikannya (hal.129).

Satu strategi lurus saja tidak cukup bagi Welch, dia masih harus menempatkan strategi yang berlapis dan saling berhubungan. Teori mengurangi lapisan disinergikan dengan strategi boundaryless. Dampaknya bagai vitamin dengan tambahan suplemen, selalu saja ada kiat tambahan memperkuat dan mempercepat hasil dari strategi sebelumnya. (hal 103).

Perubahan Welch: revolusioner terhadap kebiasaan, Jurus-jurus Aikido yang memainkan kelembaman memanfaatkan kekuatan lawan

Mengikuti uraian setiap rahasia Welch menggambarkan sikapnya yang revolusioner terhadap kebiasaan, bahkan bisa dicap menyimpang dan bertolak belakang, sehingga kadang dianggap gagasan gila. Namun dia berhasil membuktikan keyakinannya. Seperti jurus-jurus aikido yang memainkan kelembaman memanfaatkan kekuatan lawan, Welch memimpin dengan mengendalikan apa yang selama ini disebut sebagai kebiasaan oleh para pesaingnya.

Saat semua orang terpaku pada keyakinan kontrol maksimal melalui lapisan birokrasi, Welch memangkasnya menjadi lapisan yang sedikit dan meniadakan birokrasi. Kiat ini sekaligus mengaduk, memisahkan dan membuang bagian tak penting yang berkontribusi kecil pada perusahaan, walaupun untuk itu dia terpaksa memangkas jajaran manajemen yang notabene adalah koleganya sendiri (hal 87).

Bagai menampi beras di ayakan, karyawan yang baik dipisahkan, diberdayakan (budaya belajar dan work-out, hal. 114) dan dipertahankan dengan penghargaan. Pantas rasanya suatu ketika Jack Welch berucap: "Anda tidak mampu memiliki siapa saja yang berjalan melalui pintu gerbang sebuah pabrik atau kedalam sebuah kantor yang tidak memberikan 120% (Dessler, 1997)". Kalimat inilah yang kelak dinyatakan layak menjadi keyword-nya Human Capital Assets.

Unik: perubahan yang mampu berputar 180º

Setelah seluruh unsur perusahaan merasakan manfaat dari strategi-strateginya, justru disaat yang sama Welch tidak ragu untuk berputar haluan dan disinilah letak uniknya. Dengan kemampuannya yang tinggi dalam memainkan kelembaman - kata lain dari kebiasaan, saat dalam posisi baikpun, Welch tidak canggung untuk berputar 180º. Hal ini terlihat pada langkahnya mendefinisi ulang pasar hi-tech GE yang saat itu berada di posisi nomor satu kearah jasa, langkah ini merevisi strategi nomor satu atau dua yang sebelumnya ditetapkan. (hal 49).

Hal lain adalah langkah inisiatif six sigma, yang bertentangan dengan budaya anti birokrat yang sudah ditetapkan sebelumnya. Pada pelaksanannya Six Sigma sarat dengan data-data dan pengukuran serta rapat-rapat yang merupakan ciri khas dari birokrasi (hal 142-143).

Selain berbekal kemampuan berubah, kenyataan lain yang mempermudah GE bermanuver 180º adalah lingkungan yang sudah disiapkan sebelumnya. Prinsip Boundaryless yang menghilangkan dinding birokrasi rumit dan Work-out yang jadi dasar pengembangan kreatifitas karyawan, merupakan kontribusi yang tak kalah pentingnya untuk itu.

Jelas terlihat stategi yang berlapis dalam menguatkan faktor-faktor change baseline, mempermudah manuver-manuver pergerakan Welch dikemudian hari.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun