Mohon tunggu...
Uswatun Uswatun
Uswatun Uswatun Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Hobi volly ball

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Determinan (faktor yang mempengaruhi)perkembangan sosial emosional

17 Januari 2025   14:27 Diperbarui: 17 Januari 2025   18:08 23
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik


•Pengasuhan permisif 

Orang tua yang cenderung membiarkan anak untuk melakukan apa yang mereka inginkan tanpa banyak batasan. Meskipun anak merasa bebas, mereka mungkin mengalami kesulitan dalam belajar mengelola emosi atau berperilaku sesuai norma sosial.

•Pengasuhan mengabaikan (uninvolved) 

Orang tua yang tidak terlalu terlibat dalam kehidupan anak mereka, yang dapat menghambat perkembangan keterampilan sosial-emosional, karena anak tidak menerima perhatian atau bimbingan yang cukup.


   Selain itu, hubungan yang harmonis antara anggota keluarga juga sangat penting. Kehadiran model hubungan yang sehat antara orang tua dan anggota keluarga lainnya memberikan contoh yang baik bagi anak-anak dalam mengelola konflik, berkomunikasi dengan empati, dan mengelola emosi.

3. Lingkungan Sosial dan Interaksi dengan Teman Sebaya

     Lingkungan sosial dan interaksi dengan teman sebaya sangat mempengaruhi perkembangan sosial-emosional. Pada usia sekolah, anak-anak mulai mengembangkan keterampilan sosial mereka dengan berinteraksi dengan teman-temannya. Interaksi ini memberikan kesempatan bagi anak untuk belajar berbagi, bekerja sama, dan mengatasi perbedaan pendapat dengan orang lain.

    Teman sebaya memiliki peran penting dalam pembelajaran keterampilan sosial, karena mereka memberikan umpan balik yang lebih langsung tentang perilaku sosial. Anak-anak yang tidak berhasil mengelola emosi atau tidak memahami batasan sosial mungkin mengalami isolasi sosial atau kesulitan dalam menjalin hubungan persahabatan. Sebaliknya, anak yang terlibat dalam kelompok sosial yang mendukung dan inklusif biasanya memiliki perkembangan sosial-emosional yang lebih sehat.

   Pengalaman sosial ini juga sangat dipengaruhi oleh dinamika kelompok, seperti bullying atau diterimanya norma-norma sosial tertentu dalam suatu kelompok. Pengalaman buruk dalam berinteraksi dengan teman sebaya dapat menyebabkan masalah emosional yang berkepanjangan, seperti kecemasan sosial atau depresi, sementara pengalaman positif dapat meningkatkan rasa percaya diri dan keterampilan interpersonal.

4.Pengaruh Pendidikan dan Lingkungan Sekolah

   Lingkungan sekolah memiliki peran besar dalam perkembangan sosial-emosional, terutama dalam memberikan kesempatan bagi anak untuk mengasah keterampilan sosial mereka melalui interaksi dengan teman sekelas dan guru. Di sekolah, anak-anak belajar untuk bekerja dalam tim, menyelesaikan konflik, dan berkomunikasi dengan orang yang memiliki latar belakang dan perspektif yang berbeda. Kurikulum yang mendukung pendidikan sosial-emosional (PSE) dapat membantu siswa mengembangkan keterampilan untuk memahami diri mereka sendiri, mengelola perasaan, dan berinteraksi secara efektif dengan orang lain.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun