Mohon tunggu...
Siti Uswatun Khasanah
Siti Uswatun Khasanah Mohon Tunggu... Editor - Novelis dan editor

Menulis dan menyunting, sejalan seirama

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Dosa yang Terulang

17 Maret 2023   15:09 Diperbarui: 17 Maret 2023   15:11 136
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Laras mengulangi ucapannya dan menuturkan, Bagas (kekasih yang menghamilinya) tak mau bertanggung jawab, bahkan menitahkan untuk menggugurkan janin yang ada di dalam perutnya. 

Tanpa kata, pria itu beringsut menjauh keluar kamar, berlalu begitu saja. Dengan menahan perih di hati, ia meninggalkan sang putri seorang diri. 

Laras makin terisak di dalam biliknya. Ia mengakui, perbuatannya memang memalukan. Ia menyalahkan diri sendiri yang tak mampu menjaga kehormatan. Termakan hasutan setan hingga berakibat fatal. 

***

Selama beberapa hari, dua sosok beda generasi itu tak saling bertegur sapa meskipun tinggal di dalam satu atap. Dharma kerap membisu meskipun Laras berkali-kali mengajaknya berbicara. 

Lambat laun, perempuan itu berhasil menata hati dan menerima kenyataan atas petaka yang menimpa. Namun, sikap sang bapak yang dingin membuat Laras akhirnya menyerah. 

"Ya sudah, Pak, akan aku gugurkan saja bayi ini. Sama seperti keinginan ayahnya. Kehadirannya hanya akan membuat hidup kita kacau." 

Bulat sudah keputusan Laras. Ia telah bersiap menyambangi jasa pengg*gur janin. Diam-diam, perempuan itu telah mengantongi informasi tentang tempat praktik jasa ilegal itu dari seseorang. 

Di tengah langkahnya menuju pintu, suara Dharma menghentikannya. "Tunggu!"

Laras berhenti tanpa menoleh. Kepalanya tertunduk dalam. 

"Jangan gugurkan anak itu. Bapak akan bantu merawatnya."

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun