"Kamu kenapa, Laras?" tanya bapak tua itu dari depan pintu.Â
Hanya isakan tangis yang terdengar.Â
Tanpa menunggu persetujuan, Dharma mendorong pintu di hadapannya. Ia menghampiri putrinya yang meringkuk di tepi tempat tidur dengan wajah tersembunyi di antara dua lutut.Â
"Ada apa, Laras?" Dharma mengulangi pertanyaannya.Â
"Maafkan aku, Bapak ...."
"Memangnya ada apa?" Wajah Dharma tampak cemas.Â
"Maaf, Paaak ...."Â Â
"Iya, kenapa? Bapak nggak paham maksudmu."
"Aku hamil ...."
Tubuh Dharma menegang.Â
"A-apa maksudmu?" Pria tua itu tergagap.
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!