Mohon tunggu...
Uswatun Hasanah
Uswatun Hasanah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Saya suka membaca novel dan membaca Filem yg saya suka adalah drakor

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Peran Pisikologi dalam Mengembangkan Sikap Positif Belajar

22 Desember 2023   20:37 Diperbarui: 22 Desember 2023   20:38 94
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

1.mengerti sikap belajar pesera didik

Pengertian Sikap Belajar Peserta Didik

Sikap seseorang adalah pemikiran pertamanya

sebelum bertindak. Tujuan seseorang untuk

menggunakan kendali atas suatu keadaan atau kendali

atas bagaimana mereka akan menanggapinya adalah cara

lain untuk mengkonseptualisasikan sikap. Sikap adalah

sifat yang mewakili keadaan mental seseorang dan dapat

dipahami seperti itu dalam bahasa Inggris. Sikap ini

terlihat pada objek tertentu atau hal-hal yang masih

tertutup. Oleh karena itu, meskipun sikap tidak dapat

diamati secara eksplisit, perilaku tertutup dapat

digunakan untuk menyimpulkannya. Karena sikap juga

bersifat sosial, sikap seseorang harus fleksibel untuk

mengakomodasi orang lain. Sikap seseorang juga

mempengaruhi perilakunya, oleh karena itu perilaku akan

mencerminkan pendapat yang diungkapkan. Dua elemen,

psikologis dan budaya, memiliki dampak konstan pada

bagaimana seseorang mengembangkan,

mempertahankan, atau mengubah sikapnya. Kedua faktor

inilah yang membentuk sikap seseorang.

Garrett menjelaskan hal ini dengan menyatakan

bahwa ada dua komponen kunci yang berdampak pada

bagaimana sikap terbentuk dan berubah, yaitu: (1) Unsurunsur psikologis yang berperan menyebabkan atau

mengubah perilaku seseorang meliputi motivasi,

kebutuhan, emosi, kekuatan, penalaran, dan kepatuhan;

dan (2) Unsur budaya lain yang berpengaruh besar

terhadap perilaku masyarakat antara lain lingkungan

keluarga, status sosial, dan pendidikan. Ini adalah

kebenaran universal bahwa faktor psikologis dan budaya

berinteraksi untuk menciptakan, memodifikasi, dan

mempertahankan sikap.

Tindakan aktual dan spontan mereka ditentukan

oleh sikap mereka sendiri. Ini adalah kecenderungan

untuk berinteraksi dengan cara tertentu dengan

rangsangan atau situasi saat ini ketika seseorang

memiliki penilaian tentang objek tertentu atau mengubah

pembenaran untuk bertindak dengan cara tertentu. Dia

sebenarnya tidak melakukan apa-apa, tetapi sikapnya

masih tertutup. Sikap seseorang terhadap objek

psikologis

dapat meningkatkan atau memperburuk

perilaku mereka. 

 

2.Komponen Sikap Belajar Peserta Didik
Komponen sikap yang terdiri dari tiga komponen
yaitu:
a. Komponen kognitif
Adalah bagian yang mencakup pendapat dan
pemikiran seseorang tentang subjek tentang
sikap, fakta, pengetahuan, dan keyakinan tertentu
tentang objek. Pertimbangkan bagaimana
perasaan orang tentang senjata nuklir, misalnya.
Informasi tentang ukurannya, khususnya jumlah
hulu ledak nuklir di setiap rudal, serta beberapa
asumsi tentang negara yang mungkin
memilikinya dan potensi destruktifnya dapat
dimasukkan ke dalam komponen kogniti

Komponen sikap yang terdiri dari tiga komponen

yaitu:

a. Komponen kognitif
Adalah bagian yang mencakup pendapat dan
pemikiran seseorang tentang subjek tentang
sikap, fakta, pengetahuan, dan keyakinan tertentu
tentang objek. Pertimbangkan bagaimana
perasaan orang tentang senjata nuklir, misalnya.
Informasi tentang ukurannya, khususnya jumlah
hulu ledak nuklir di setiap rudal, serta beberapa
asumsi tentang negara yang mungkin
memilikinya dan potensi destruktifnya dapat
dimasukkan ke dalam komponen kogniti

Komponen sikap yang terdiri dari tiga komponen

yaitu:

a. Komponen kognitif

Adalah bagian yang mencakup pendapat dan

pemikiran seseorang tentang subjek tentang

sikap, fakta, pengetahuan, dan keyakinan tertentu

tentang objek. Pertimbangkan bagaimana

perasaan orang tentang senjata nuklir, misalnya.

Informasi tentang ukurannya, khususnya jumlah

hulu ledak nuklir di setiap rudal, serta beberapa

asumsi tentang negara yang mungkin

memilikinya dan potensi destruktifnya dapat

dimasukkan ke dalam komponen kognitif. 

b. Komponen afektif

Semua sentimen atau emosi seseorang tentang

suatu objek, terutama penilaian, termasuk dalam

komponen emosional. pengembangan

kesenangan yang dibawa oleh sikap seseorang

terhadap subjek sikap. Orang lebih senang

dengan objek sikap ketika komponen keyakinan

positif lebih substansial. Pertimbangkan teror

kehidupan manusia yang dihancurkan oleh

senjata nuklir. Asumsi yang tidak

menguntungkan ini akan menyebabkan penilaian

yang buruk terhadap inti Ula.

c. Komponen perilaku

Kesiapan untuk berinteraksi atau kecenderungan

untuk bertindak dengan cara tertentu terhadap

suatu item membentuk komponen perilaku.

Ketika seseorang senang dengan sesuatu,

kecenderungan mereka untuk bergerak ke arah

itu, dan sebaliknya juga benar.

Dapat ditunjukkan bahwa unsur-unsur sikap

belajar siswa tidak diragukan lagi mengacu pada

komponen sikap yang diberikan oleh para

profesional. Berikut ini adalah unsur-unsur sikap

belajar siswa: Pengetahuan terkait pembelajaran

yang dimiliki siswa yang akan memengaruhi atau

membentuk cara mereka memahami

pembelajaran disebut sebagai kognisi. (1) Afektif,

yakni aspek yang mempengaruhi rasa atau

perasaan peserta didik yang terwujud dengan

rasa senang atau tidak senang terhadap suatu

pelajaran; dan (2) Perilaku, yakni perilaku belajar

yang merupakan tindakan peserta didik peserta

belajar (Nurhidayah, 2017). Ada tiga komponen

motivasi belajar, yaitu: (1) Komponen harapan:

komponen ini berhubungan dengan keyakinan

siswa tentang kemampuan mereka untuk

memahami materi pelajaran dan mengerjakan

tugas; (2) Komponen nilai: komponen ini

mencakup tujuan siswa dan kepercayaan tentang

arti pentingnya belajar dan mengerjakan tugas;

dan (3) Komponen afektif: komponen ini

berhubungan dengan reaksi emosional siswa

ketika menghadapi pelajaran dan tugas (Ulfah,

3.Meningkatkan Motivasi Belajar Peserta Didik

Upaya meningkatkan motivasi belajar anak dalam

kegiatan belajar di sekolah, ada beberapa langkah yang

dapat dilakukan oleh guru diungkapkan sadirman yaitu:

a. Memberi angka

Angka dalam hal ini sebagai symbol dari nilai

kegiatan belajarnya. Banyak siswa yang justru

untuk mencapai nilai atau angka yang baik.

Sehingga yang dikejar hanyalah nilai ulangan

atau nilai raport yang baik. Angka-angka yang

baik itu bagi para siswa merupakan motivasi yang

sangat kuat. Yang perlu diingat oleh guru, bahwa

pencapaian angka-angka tersebut belum

merupakan hasil belajar yang sejati dan

bermakna.

b. Hadiah

Dapat menjadi motivasi yang kuat, dimana siswa

tertarik pada bidang tertentu yang akan diberikan

hadiah. Tidak demikian jika hadiah diberikan

untuk suatu pekerjaan yang tidak menarik

menurut siswa.

c. Kompetensi

Persaingan individu dan kelompok dapat

meningkatkan dorongan siswa untuk belajar.

Karena siswa terkadang menjadi lebih termotivasi

untuk menghasilkan prestasi terbaik jika ada

persaingan.

d. Ego-Involvement

Meningkatkan pemahaman siswa tentang

pentingnya tugas dan penerimaan mereka

sebagai tantangan untuk memotivasi mereka

bekerja keras merupakan bagian penting dari

pendidikan. Siswa dapat berpartisipasi secara

kognitif dalam pekerjaan yang menantang

dengan mencari strategi untuk menjadi lebih

termotivasi.

e. Memberi ulangan

Jika siswa mengetahui bahwa ujian akan

diberikan, mereka akan bekerja keras untuk

mempersiapkannya. Namun, hindari

melakukannya terlalu sering karena akan menjadi

monoton dan biasa saja.

f. Mengetahui hasil

Mencari tahu hasil belajar bisa menjadi teknik

yang memotivasi. Siswa akan terinspirasi untuk

belajar lebih giat jika mereka mengetahui hasil

pekerjaannya. Siswa niscaya akan berusaha

mempertahankan atau bahkan meningkatkan

hasil belajarnya jika sudah meningkat.

g. Pujian

Pujian harus diberikan kepada siswa yang berhasil

menyelesaikan pekerjaan rumah mereka dengan

keunggulan. Pujian adalah metode penguatan

konstruktif yang membantu anak merasa

termotivasi. Memberi juga harus terjadi pada

waktu yang tepat untuk mempromosikan

lingkungan yang menyenangkan, meningkatkan

motivasi belajar, dan meningkatkan harga diri.

h. Hukuman

Hukuman adalah bentuk penguatan negatif,

tetapi juga bisa menjadi alat yang memotivasi jika

digunakan dengan benar dan masuk akal.

Akibatnya, instruktur perlu menyadari dasar  Tujuan utama psikologi pendidikan adalah untuk

membangkitkan minat siswa dalam belajar. 

  

4 . Indikator motivasi belajar yaitu  

diantaranya sebagai
berikut:
a. Ulet menghadapi kesulitan.
b. Tidak memerlukan dorongan dari luar untuk
berprestasi.
c. Ingin mendalami bahan atau bidang
pengetahuan yang diberikan.
d. Selalu berusaha berprestasi sebaik mungkin.
e. Menunjukkan minat terhadap macam-macam
masalah.
f. Senang dan rajin belajar, dapat mempertahankan
pendapatnya.
g. Mengejar tujuan-tujuan jangka panjang (dapat
menunda penguasan kebutuhan sesaat yang
ingin dicapai kemudian).
h. Senang mencari dan memecahkan soal-soal 

Indikator motivasi belajar yaitu diantaranya sebagai

berikut:

a. Ulet menghadapi kesulitan.

b. Tidak memerlukan dorongan dari luar untuk

berprestasi.

c. Ingin mendalami bahan atau bidang

pengetahuan yang diberikan.

d. Selalu berusaha berprestasi sebaik mungkin.

e. Menunjukkan minat terhadap macam-macam

masalah.

f. Senang dan rajin belajar, dapat mempertahankan

pendapatnya.

g. Mengejar tujuan-tujuan jangka panjang (dapat

menunda penguasan kebutuhan sesaat yang

ingin dicapai kemudian).

h. Senang mencari dan memecahkan soal-soal. 

Menurut Sudjana indikator motivasi belajar dalam 

penelitian ini yaitu:

a. Minat dan fokus anak pada materi pendidikan.

Kegiatan belajar sangat diuntungkan dari minat

dan perhatian anak. Tanpa minat dan fokus anak

pada pembelajaran, instruktur tidak dapat

menyampaikan informasi secara efektif. Ketika

anak-anak muda mendengarkan dan

memperhatikan, menghindari berbicara dengan

suara keras, dan tetap berada di dalam kelas,

dikatakan bahwa mereka tertarik dan

memperhatikan.

b. Semangat anak untuk mengerjakan tugasnya.

Semangat anak mempunyai peranan penting,

dengan semangat anak akan lebih aktif dalam

pembelajaran.

c. Tanggung jawab anak dalam mengerjakan

tugasnya. Tanggung jawab merupakan sesuatu

yang ada pada diri seseorang anak dalam

kegiatan belajar baik secara individu maupun

kelompok.

d. Rasa senang dalam mengerjakan tugas yang

diberikan guru, harus disertai dengan perasaan

senang dalam mengerjakan tugas tersebut,

karena dengan perasaan senang maka anak akan

mengerjakan sesuai dengan tuntutan guru.

e. Cara anak merespon stimulus yang diberikan oleh

guru. Karena bagaimana stimulus guru

menyebabkan anak bereaksi, dapat terjadi

interaksi antara guru dan siswa selama proses

pembelajaran (Aulina, 2018).

5. Jenis Motivasi

Salah satu unsur yang membantu keberhasilan setiap

orang dalam mencapai tujuan belajarnya adalah motivasi

belajarnya. Individu yang memiliki keseimbangan

motivasi belajar yang sehat akan mampu memahami

tujuan pengalaman belajar dan berperan aktif dalam

mencapai keberhasilan, tetapi siswa akan menderita jika

dorongan belajar setiap orang terlalu tinggi atau terlalu

rendah. Ini adalah beberapa jenis motivasi:

a. Motivasi Intrinsik

Setiap orang memiliki dorongan untuk mencapai

sesuatu, oleh karena itu motivasi adalah sesuatu

yang berasal dari dalam diri dan tidak

dipengaruhi oleh apapun di luar diri sendiri.

Orang yang tindakannya dimotivasi oleh faktor

internal hanya akan merasa puas jika telah

menghasilkan hasil yang diharapkan. Sebagai

gambaran, seseorang yang senang membaca

sendiri akan mencari buku untuk dibaca. Orang

yang bertanggung jawab dan berdedikasi bekerja

dengan baik tanpa menunggu perintah.

b. Motivasi Ekstrinsik

Paradigma motivasional ini berkembang sebagai

akibat dari efek eksternal, seperti ajakan, perintah,

dan paksaan dari orang lain, agar keadaan

tersebut dapat memotivasi siswa untuk terlibat

dalam pembelajaran. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun