Angguk - angguk kepala raja, sambil memerhatikan wajah Miki. Dia bisa saja mengatakan berbohong namun itu sulit, sementara wajah Miki tidak menunjukan sedikitpun ekspresi kaku atau takut.Â
'' Katakan, bagaimana kamu bisa menangkap rusa itu dan bagaimana dagingnya? ''
'' Sebelumnya maafkan saya rajaku, jika dagingnya aku jual ke pedagang desa dekat rumah ayahku. Aku memburu rusa menggunakan senapan angin di malam hari. ''Â
'' Baiklah... '' Rajapun akhirnya menerima alasan Mika. '' Miki terima kasih telah membuat, aku ingin tas ini. ''
'' Silakan rajaku, dengan bangga anda bisa memilikinya. ''
Miki dan penasehat kerajaan menyaksikan jika raja berdiri dari duduk lalu datang dalam membawa rasa gembira sampai ke hadapan Miki. Dia mengambil tas tangan yang memiliki pegangan tangan di belakang tas, mengendus baunya sejenak yang seakan terasa alami bau dari kulit rusa, yang sebelumnya Miki telah mengelap tas itu menggunakan air dari daging kerbau.Â
Sebagai imbalan akhirnya raja memerintahkan kepada penasehatnya untuk memberikan emas batangan. Miki tentu terkejut akan imbalan tersebut, sempat menolak namun sang raja tidak bisa menerima penolakan itu, dia ingin Miki memilikinya, sebab dia tahu memburu itu tidak mudah, belum lagi harus membuat tas tangan yang penuh akan konsentrasi. Dari dalam diri Miki bahwa memang benar dia merasa tidak pantas menerima imbalan itu bukan karena apa, namun dia merasa berbohong, pekerjaan palsu demi menyelamatkan Si Rusa.Â
SelesaiÂ