Mohon tunggu...
USMAN HERMAWAN
USMAN HERMAWAN Mohon Tunggu... Guru - Belajar untuk menjadi bagian dari penyebar kebaikan

BEKAS ORANG GANTENG, Tangerang

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Cerpen | Siswa Pindahan

15 Juni 2019   22:56 Diperbarui: 15 Juni 2019   23:08 223
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

"Sssst, enak di dia tak enak di kita."

Pak Darmin yang menjadi wali kelasnya  enggan menanggapi. Guru lain pun tak ada yang menolak terang-terangan. Terbukti pada hari-hari berikutnya di ruang guru masih ada perbincangan mengenai Abdul Majid.

Dia memang beda. Ketika itu, tak ada siswa yang menggunakan sepeda motor. Sebagian siswa datang ke sekolah menggunakan sepeda. Sepeda motor yang terparkir semua milik guru. Sebuah mobil milik kepala sekolah biasa terparkir di area sekolah. Namun ada sebuah lagi mobil bagus yang setiap hari mengantar jemput Abdul Majid. Kesannya, istimewa sekali anak itu. Dengan berbagai cara, guru-guru berusaha untuk mencari tahu. Perbincangan di ruang guru bertambah seru. Terhimpunlah sejumlah informasi. Abdul Majid adalah anak kedua dari dua bersaudara. Kakaknya perempuan, masih kuliah. Ayahnya sebagai direktur di sebuah perusahaan, sedangkan ibunya sebagai sekretaris di perusahaan lain. Orang yang mengantar-jemput Abdul Majid adalah sopir pribadi ayahnya. Jika dibiarkan berangkat dan pulang sendiri ayahnya khawatir terjadi sesuatu yang tidak diinginkan dengan Abdul Majid.    

Abdul Majid masih dalam pemulihan setelah hampir tiga tahun dirawat di panti rehabilitasi korban narkoba. Semasa SMP Abdul Majid terjerat narkoba. Salah satunya sebabnya yakni kedua orang tuanya sibuk bekerja sehingga Abdul Majid kurang mendapat perhatian. Sementara itu, keuangannya selalu dicukupkan bahkan berlebih. Pergaulannya yang cenderung bebas dan sifatnya yang royal membuatnya banyak teman di luar sekolah. Melalui teman-temannya itulah Abdul Majid mengenal narkoba. Hingga kemudian dia mengalami sakau barulah kedua orang tuanya menyadari. Abdul Majid dikirim ke panti rehabilitasi korban narkoba.    

***

"Ada berita baru," cetus seorang guru muda begitu memasuki ruang guru.

"Apa tuh?" respons Pak Darmin diikuti guru lain.

"Abdul Majid punya pacar! Tahu gak? Pacarnya kakak kelasnya. Abdul Majid mengajak si..., siapa yang anaknya cantik? Si Leni. Wah, luar biasa!" 

"Pak Rustam iri yah?!"

"Bukan begitu, Bu. Ada yang aneh saja. Anak ceweknya kalem. Apa gak tahu kalau Abdul Majid itu ..... yahhhhhh! Gimana gitu!"

Pak Darmin mencoba menjelaskan, "Pak Rustam, cewek itu suka dengan laki-laki yang berani, berani berterus terang mengungkapkan isi hatinya. Kalau sampai hari ini Pak Rustam masih jomblo itu karena Pak Rustam masih pemalu dan kurang percaya diri. Betul?"

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun